Akhir Juli, Jumlah Investor Tercatat di KSEI Tembus 1,36 Juta

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
10 August 2018 10:44
Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan frekuensi perdagangan saham harian mencapai 392 ribu per hari atau tertinggi di Asia Tenggara.
Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah investor perorangan (single investor identification/SID) di pasar modal Indonesia mencapai 1,36 juta hingga akhir Juli 2018. Jumlah tersebut meningkat 33,59% dibandingkan dengan jumlah SID pada akhir Juli tahun lalu (year on year/YoY) sebanyak 1,02 juta investor.

Selain itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatatkan frekuensi perdagangan saham harian mencapai 392 ribu per hari atau tertinggi di Asia Tenggara. Dengan aktivitas investor mencapai 43 ribu investor per hari dan 7,5 juta transaksi perhari serta 15 juta orede.

Namun secara kinerja, laju indeks harga saham gabungan (IHSG) secara year to date (ytd) hingga penutupan perdagangan kemarin tercatat mengalami penurunan (-4,57%) dibandingkan ke level 6.065. sedangkan nilai kapitalisasi pasar saham mengalami penurunan (-3,05%) menjadi Rp 6,83 triliun.

"Sudah banyak kemajuan yang diperoleh saat ini. Penghimpunan dana utang juga dengan 33 emiten baru yang melantai. Capaian tersebut masih perlu ditingkatkan lagi untuk memenuhi keinginan dari para stakeholder kita," ujar Wimboh dalam acara Ulang tahun ke-41 Pasar Modal Indonesia, di Main Hall BEI, Jumat (10/8/18).

Menurutnya, kinerja IHSG tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi stabilitas perekonomian domestik serta pengaruh perekonomian global. Salah satunya Bank Indonesia (BI) yang telah menaikkan BI 7 Days Repo Rate Hingga tiga kali hingga The Fed yang menaikkan suku bunganya hingga dua kali dalam setahun.

Sementara itu, dirinya menambahkan setidaknya terdapat berbagai tantangan dalam memicu pertumbuhan pasar modal Indonesia kedepannya khususnya di era ekonomi digital dan dampak lebih lanjut dari adanya perang dagang AS-China yang terus berlanjut.

"Kami pasar modal bisa memberikan berbagai instrumen yang bervariasi dan memberikan basis yang luas bagi para investor. Geopolitik mungkin masih menjadi tantangan bagi kita semua untuk itu kepercayaan, integritas dan juga sinergi dengan berbagai stakeholder harud lebih ditingkatkan," tambah Wimboh.

Tercatat, hingga saat saat ini, OJK telah mengeluarkan 99 surat pernyataan efektif atas pendaftaran dalam rangka penawaran umum dengan total nilai hasil penawaran umum sebesar Rp 111,2 triliun.

Selain itu, pada periode yang sama OJK juga telah melakukan 46 pemeriksaan terhadap pelaku industri pasar modal dan mengenakan 303 sanksi administratif berupa denda, tiga pencabutan izin, 179 sanksi peringatan tertulis dan tiga perintah tertulis.



(roy) Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular