INDEF Ramal Ekonomi RI Hanya Tumbuh 5,1% di 2018

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
08 August 2018 18:20
Hingga akhir tahun 2018 perekonomian Indonesia hanya akan mencapai 5,1%.
Foto: REUTERS/Beawiharta
Jakarta, CNBC Indonesia - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,27% pada kuartal II-2018 ini hanya sementara atau temporer. Oleh karenanya hingga akhir tahun ini perekonomian Indonesia hanya akan mencapai 5,1%.

Ekonom INDEF Eko Listiyanto mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang meningkat signifikan ini dikarenakan momentum lebaran dan memang sempat membuat INDEF kaget. Karena bersifat musiman ini maka ia menilai akan sulit untuk diulang di kuartal berikutnya kecuali ada upaya yang serius dari pemerintah untuk membenahi sektor industri dan juga ekspor.

"Kalau tidak ada upaya yang dilakukan pemerintah maka akan susah. Kalau enggak arahnya akan ke 5,1%," ungkap Eko di Kantor INDEF, Jakarta, Rabu (8/8/2018).

Dia juga menjelaskan, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,2% sesuai dengan terget pemerintah jika ada perbaikan di berbagai sektor pendorong perekonomian serta jika pemerintah membuat stimulus baru yang lebih kuat.

Perbaikan bisa dillakukan seperti di sektor ekspor yang pertama kalinya sejak 2014 lebih rendah dari pada impor, industri karena tumbuh di bawah 4% seperti industri manufaktur yang hanya tumbuh 3,97%. Ini dinilai ada paradoks dengan sektor perdagangan yang tumbuh sebesar 5,6%.

"Jadi konsumsi yang naik, perdagangan yang naik itu meminta dari siapa, pasti dari impor bukan dari industri dalam negeri, itu yang kemudian jadi catatan penting," jelasnya.

Dengan demikian, maka ia menegaskan untuk pemerintah kedepannya harus mendorong sektor industri terutama yang berorientasikan ekspor untuk bisa tumbuh di atas 5%. Pemerintah juga harus bisa menggenjot ekspor atau minimal mengurangi impor dengan produk dari dalam negeri hasi industri sendiri.

Kemudian konsumsi rumah tangga juga harus tetap dijaga karena itu adalah motor penggerak utama perekonomian di Indonesia. Jadi semua sektor harus diperbaiki karena tantangan setelah tidak adanya lebaran seperti di kuartal II akan lebih berat.

"Tantangannya di kuartal III dan IV itu jauh lebih berat. Kita sih masih bisa berharap katakanlah 5,2%, saya rasa masih realistis, dengan catatan yang tadi itu dilakukan, kalau enggak akan susah," tutupnya.



(dru) Next Article Di Atas Ekspektasi, Ekonomi RI Kuartal II-2018 Tumbuh 5,27%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular