
PGN Pasok Gas Ke Pabrik Baja Otomotif Terbesar RI
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 August 2018 14:43

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) Tbk (PGAS) bakal memasok gas ke salah satu pabrik baja otomotif terbesar di RI milik PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS).
Gas dipasok untuk kebutuhan pabrik Galvanizing, Annealing and Processing Line (GAPL) milik KNSS yang beroperasi mulai Selasa (7/8/2018) di Cilegon, Banten.
Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama menuturkan, dengan infrastruktur tersebut PGN berpotensi menyalurkan gas sebanyak 1,32 juta m3 per bulan atau setara 1,45 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
"Nantinya, produk baja yang dihasilkan pabrik senilai US$ 300 juta ini akan digunakan untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional," kata Rachmat, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (8/8/2018).
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi bahan baku industri otomotif sebanyak 480 ribu metrik ton per tahun
Adapun, KNSS merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) dari Jepang dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), BUMN yang merupakan pelanggan besar gas PGN.
Selain itu, setelah melakukan uji coba produksi selama setahun lebih, pada 7 Agustus 2018, KNSS melakukan opening ceremony pabrik yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, perwakilan dari Kementerian BUMN, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, perwakilan dari Gubernur Banten, Representative Direktur NSSMC dan Sales Area Head PGN.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, diharapkan industri otomotif yang ada di Indonesia seperti Toyota, Suzuki, Nissan, Daihatsu, dan lain-lain dapat mengalihkan bahan baku yang tadinya impor menjadi membeli dari KNSS, sehingga PGN dapat mendukung KNSS berkontribusi meningkatkan perekonomian dalam negeri," lanjut Rachmat.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE Kemenperin) Harjanto menambahkan, pabrik KNSS ini akan memacu optimalisasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Selain itu, ekonomi Indonesia juga diuntungkan karena bisa menghemat devisa dari substitusi impor, peningkatan pendapatan pajak, serta penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal," katanya.
(gus) Next Article PGN Pangkas Target Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga
Gas dipasok untuk kebutuhan pabrik Galvanizing, Annealing and Processing Line (GAPL) milik KNSS yang beroperasi mulai Selasa (7/8/2018) di Cilegon, Banten.
"Nantinya, produk baja yang dihasilkan pabrik senilai US$ 300 juta ini akan digunakan untuk memasok kebutuhan industri otomotif nasional," kata Rachmat, seperti dikutip dari keterangan resminya, Rabu (8/8/2018).
Pabrik ini memiliki kapasitas produksi bahan baku industri otomotif sebanyak 480 ribu metrik ton per tahun
Adapun, KNSS merupakan perusahaan joint venture antara Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) dari Jepang dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS), BUMN yang merupakan pelanggan besar gas PGN.
Selain itu, setelah melakukan uji coba produksi selama setahun lebih, pada 7 Agustus 2018, KNSS melakukan opening ceremony pabrik yang dihadiri oleh Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, perwakilan dari Kementerian BUMN, perwakilan dari Kementerian Perindustrian, perwakilan dari Gubernur Banten, Representative Direktur NSSMC dan Sales Area Head PGN.
"Dengan beroperasinya pabrik ini, diharapkan industri otomotif yang ada di Indonesia seperti Toyota, Suzuki, Nissan, Daihatsu, dan lain-lain dapat mengalihkan bahan baku yang tadinya impor menjadi membeli dari KNSS, sehingga PGN dapat mendukung KNSS berkontribusi meningkatkan perekonomian dalam negeri," lanjut Rachmat.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian (ILMATE Kemenperin) Harjanto menambahkan, pabrik KNSS ini akan memacu optimalisasi tingkat kandungan dalam negeri (TKDN).
"Selain itu, ekonomi Indonesia juga diuntungkan karena bisa menghemat devisa dari substitusi impor, peningkatan pendapatan pajak, serta penggunaan bahan baku dan tenaga kerja lokal," katanya.
(gus) Next Article PGN Pangkas Target Pembangunan Jaringan Gas Rumah Tangga
Most Popular