
Perang Dagang Jadi Perhatian, Bursa Jepang Dibuka Stagnan
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
08 August 2018 07:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang dibuka naik tipis pada perdagangan hari Rabu (8/8/2018) karena investor masih menghitung-hitung dampak dari penguatan bursa Wall Street dini hari tadi dan kabar terbaru perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Indeks acuan Nikkei 225 hanya menguat 0,04% atau 9,07 poin ke posisi 22.671,81 sementara indeks Topix bertambah 0,11% menjadi 1.747,99 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street menutup perdagangan hari Selasa di zona positif.
Indeks S&P 500 menguat 0,3% menjadi 2.858,45 didorong penguatan sektor energi dan industri. Dow Jones Industrial Average bertambah 0,5% dan ditutup di 25.628,91 karena saham Caterpillar merangkak naik lebih dari 2%. Nasdaq Composite melaju 0,3% ke posisi 7.883,66 karena penguatan saham Amazon dan Tesla, CNBC International melaporkan.
Namun, babak baru perseteruan dagang AS-China diperkirakan akan memengaruhi pergerakan bursa-bursa global hari ini.
AS akan mulai mengenakan bea masuk terhadap impor barang-barang dari China senilai US$16 miliar (Rp 230,8 triliun) pada 23 Agustus mendatang, kata Perwakilan Dagang AS (USTR) hari Selasa saat mengumumkan daftar bea impor final baru yang menyasar 279 lini produk impor.
Sebelumnya, China telah berjanji akan membalas kebijakan pengenaan bea masuk Washington dengan menerapkan tarif impor terhadap produk-produk AS dengan nilai yang sama.
(prm) Next Article Cantiknya Para Wanita Berkimono Saat Pembukaan Bursa Tokyo
Indeks acuan Nikkei 225 hanya menguat 0,04% atau 9,07 poin ke posisi 22.671,81 sementara indeks Topix bertambah 0,11% menjadi 1.747,99 di awal perdagangan, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, Wall Street menutup perdagangan hari Selasa di zona positif.
Namun, babak baru perseteruan dagang AS-China diperkirakan akan memengaruhi pergerakan bursa-bursa global hari ini.
AS akan mulai mengenakan bea masuk terhadap impor barang-barang dari China senilai US$16 miliar (Rp 230,8 triliun) pada 23 Agustus mendatang, kata Perwakilan Dagang AS (USTR) hari Selasa saat mengumumkan daftar bea impor final baru yang menyasar 279 lini produk impor.
Sebelumnya, China telah berjanji akan membalas kebijakan pengenaan bea masuk Washington dengan menerapkan tarif impor terhadap produk-produk AS dengan nilai yang sama.
(prm) Next Article Cantiknya Para Wanita Berkimono Saat Pembukaan Bursa Tokyo
Most Popular