
Cerita Luhut Soal Kesuksesan Ekonomi Indonesia
Exist In Exist, CNBC Indonesia
07 August 2018 10:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, menceritakan kesuksesan perekonomian Indonesia saat ini. Dia menuturkan pertumbuhan ekonomi Kuartal II-2018 mencapai 5,27% dan penerimaan pajak juga mampu mencetak rekor.
"Kondisi perekonomian kita cukup bagus, penerimaan pajak kita pertama kali terbaik sepanjang sejarah, sehingga uang kita cukup. Kemarin, PDB (tumbuh) 5,27%, inflasi bagus," kata Luhut di Hotel Borobudur, Selasa (7/8/2018).
"Penerimaan APBN kita cukup bagus, karena tax ratio baik. Pajak kita bisa sampai Rp 2.000 triliun."
Dia menuturkan hal itu saat membuka rapat koordinasi penanganan sampah padat termasuk plastik di kawasan regional, perkotaan, dan destinasi pariwisata.
Luhut kemudian melanjutkan, "Utang kita masih pada tataran yang lumayan bagus."
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pemerintah juga menggunakan APBN dengan lebih optimal.
"Seperti proyek LRT [Light Rail Transit], itu hanya 23% APBN, sisanya dana dari publik, jadi tidak bertumpu pada APBN saja. Padahal, penerimaan APBN kita cukup bagus," kata Luhut.
Dia menegaskan APBN saat ini merupakan yang tersehat sepanjang sejarah. "Inflasi kita sekarang 3,18%, rendah, dengan keadaan dunia yang sedang begini," ujarnya.
Luhut tidak mengingkapi adanya penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, namun hal itu dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan yang dialami Turki dan India.
Masalah penurunan rupiah ini, kata dia, adalah karena impor Indonesia yang terlalu besar dibandingkan dengan ekspor serta masalah global yakni adanya perang dagang AS dengan China.
"Depresiasi rupiah, memang betul. Kalau kita lihat Turki, India, [maka] indonesia masih lebih bagus. Tapi kita memang perlu hati-hati karena impor terlalu besar, ekspor kita kalah. Itu sebabnya keluar regulasi baru dengan biodiesel, sehingga CAD kita bisa dikecilkan, dan tekanan rupiah bisa turun."
(ray/aji) Next Article Luhut ke Tanzania, Emiten BUMN Dapet Proyek di Afrika nih
"Kondisi perekonomian kita cukup bagus, penerimaan pajak kita pertama kali terbaik sepanjang sejarah, sehingga uang kita cukup. Kemarin, PDB (tumbuh) 5,27%, inflasi bagus," kata Luhut di Hotel Borobudur, Selasa (7/8/2018).
"Penerimaan APBN kita cukup bagus, karena tax ratio baik. Pajak kita bisa sampai Rp 2.000 triliun."
Luhut kemudian melanjutkan, "Utang kita masih pada tataran yang lumayan bagus."
Selain itu, dia juga mengatakan bahwa pemerintah juga menggunakan APBN dengan lebih optimal.
"Seperti proyek LRT [Light Rail Transit], itu hanya 23% APBN, sisanya dana dari publik, jadi tidak bertumpu pada APBN saja. Padahal, penerimaan APBN kita cukup bagus," kata Luhut.
Dia menegaskan APBN saat ini merupakan yang tersehat sepanjang sejarah. "Inflasi kita sekarang 3,18%, rendah, dengan keadaan dunia yang sedang begini," ujarnya.
Luhut tidak mengingkapi adanya penurunan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, namun hal itu dinilai masih lebih baik dibandingkan dengan yang dialami Turki dan India.
Masalah penurunan rupiah ini, kata dia, adalah karena impor Indonesia yang terlalu besar dibandingkan dengan ekspor serta masalah global yakni adanya perang dagang AS dengan China.
"Depresiasi rupiah, memang betul. Kalau kita lihat Turki, India, [maka] indonesia masih lebih bagus. Tapi kita memang perlu hati-hati karena impor terlalu besar, ekspor kita kalah. Itu sebabnya keluar regulasi baru dengan biodiesel, sehingga CAD kita bisa dikecilkan, dan tekanan rupiah bisa turun."
(ray/aji) Next Article Luhut ke Tanzania, Emiten BUMN Dapet Proyek di Afrika nih
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular