Apple Cs Angkat Bursa Wall Street ke Zona Hijau di Awal Pekan

Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
07 August 2018 06:13
Menurut analis kinerja laba perusahaan pada kuartal II yang kuat menjadi faktor pendukung kenaikan harga saham.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
New York, CNBC Indonesia - Bursa saham Wall Street ditutup menguat pada perdagangan dini hari yang ditopang kebangkitan harga saham perusahaan teknologi meskipun masih dibayang-bayangi perang dagang.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,2% ke level 25.502,18. Lalu S&P 500 naik 0,4% ke level 2.850,40 dan indeks Nasdaq yang mayoritas dihuni perusahaan teknologi melonjak 0,6% ke level 7.859,68, seperti yang dikutip dari AFP.

Menurut analis kinerja laba perusahaan pada kuartal II yang kuat menjadi faktor pendukung kenaikan harga saham. Dimana laba perusahaan di daftar indeks S&P 500 sejauh ini melaporkan rerata kenaikan laba 24% lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kinerja keuangan yang membaikn terebut bisa menjadi legitimasi bagi perusahaan untuk melakukan buyback dengan nilai US$ 1 triliun, menurut hitung-hitungan dari Goldman Sachs.

"Buyback merupakan sumber permintaan yang penting untuk saham mengingat sebagian besar kategori kepemilikan lainnya adalah penjual bersih saham," sebut laporan Goldman.

Saham teknologi yang sempat mengalami kelemahan pada awal bulan, pada perdagang awal pekan mengalami kenaikan setelah Apple dan perusahaan teknologi lainnya melaporkan hasil kinerja yang memuaskan. Sektor ini diawasi secara ketat sebagai katalis untuk pasar saham yang lebih luas.

Apple dan Amazon adalah salah satu yang diuntungkan pada Senin, bersama dengan Facebook, yang melonjak 4,5 persen di tengah berita perusahaan telah meminta bank-bank utama AS untuk berbagi data pelanggan untuk memungkinkannya mengembangkan layanan baru di platform SMS Messenger jaringan sosial, sebuah usaha yang dapat meningkatkan aktivitas pengguna.

PepsiCo naik 0,9 persen setelah mengumumkan kepala eksekutif Indra Nooyi akan pensiun dan digantikan oleh Presiden Ramon Laguarta.

Merek Newell, yang mereknya termasuk Sharpie dan Mr. Coffee, merosot 14,4 persen setelah laba kuartal kedua turun 40,9 persen menjadi $ 131,7 juta.
(hps) Next Article Perang Dagang Kembali Memanas, Dow Jones Berpotensi Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular