
Rupiah Kuat di Kurs Acuan, Kedua Terbaik Asia di Pasar Spot
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 August 2018 10:40

Sebenarnya dolar AS masih melanjutkan penguatannya. Pada pukul 10:12 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama) menguat 0,13%.
Dolar AS masih menguat seiring rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam. Angka pengangguran periode Juli 2018 tercatat sebesar 3,9% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4%.
Penciptaan lapangan kerja naik 157.000. Sementara jumlah orang yang ingin mencari kerja tetapi tidak mendapatkannya atau yang bekerja paruh waktu karena tidak bisa menemukan pekerjaan penuh waktu turun 0,3 poin persentase menjadi 7,5%, terendah sejak Maret 2001. Kemudian gaji per jam rata-rata naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan.
Data-data ketenagakerjaan yang lumayan bagus ini bisa membuat The Federal Reserve/The Fed kian yakin bahwa AS membutuhkan kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif. Kemungkinan kenaikan suku bunga acuan empat kali sepanjang 2018 semakin besar.
Ditopang potensi kenaikan suku bunga acuan, dolar AS tentu mendapat obat kuat. Kenaikan suku bunga akan memancing arus modal berdatangan ke AS, sehingga menopang apresiasi kurs.
Penguatan dolar AS kian menonjol kala yuan China 'dilemahkan' lagi. Yuan adalah salah satu dari enam mata uang pembentuk Dollar Index. Pelemahan mata uang ini membuat Dollar Index semakin menanjak.
Hari ini, Bank Sentral China (PBoC) menetapkan nilai tengah yuan di CNY 6,8513/US$. Lebih lemah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu yaitu CNY 6,8288/US$.
Langkah ini ditengarai sebagai respons atas perang dagang AS vs China yang kembali memanas. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam memberlakukan bea masuk 25% untuk importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sebagai balasan, China berniat memberlakukan bea masuk baru bagi importasi produk AS senilai US$ 60 miliar.
Akan ada 5.207 produk yang akan dibebankan bea masuk 5-25%. Pemberlakuan kebijakan ini tergantung langkah AS.
Dengan langkah melemahkan nilai tukar yuan, maka produk China menjadi lebih murah di pasar dunia. Ekspor China pun menjadi semakin tidak terbendung dan membuat posisi tawar Negeri Tirai Bambu di atas angin. Bisa jadi langkah intervensi kurs merupakan gertakan China untuk membuka negosiasi dengan Negeri Adidaya.
(aji/aji)
Dolar AS masih menguat seiring rilis data ketenagakerjaan Negeri Paman Sam. Angka pengangguran periode Juli 2018 tercatat sebesar 3,9% atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 4%.
Penciptaan lapangan kerja naik 157.000. Sementara jumlah orang yang ingin mencari kerja tetapi tidak mendapatkannya atau yang bekerja paruh waktu karena tidak bisa menemukan pekerjaan penuh waktu turun 0,3 poin persentase menjadi 7,5%, terendah sejak Maret 2001. Kemudian gaji per jam rata-rata naik 0,3% secara bulanan dan 2,7% secara tahunan.
Ditopang potensi kenaikan suku bunga acuan, dolar AS tentu mendapat obat kuat. Kenaikan suku bunga akan memancing arus modal berdatangan ke AS, sehingga menopang apresiasi kurs.
Penguatan dolar AS kian menonjol kala yuan China 'dilemahkan' lagi. Yuan adalah salah satu dari enam mata uang pembentuk Dollar Index. Pelemahan mata uang ini membuat Dollar Index semakin menanjak.
Hari ini, Bank Sentral China (PBoC) menetapkan nilai tengah yuan di CNY 6,8513/US$. Lebih lemah dibandingkan penutupan akhir pekan lalu yaitu CNY 6,8288/US$.
Langkah ini ditengarai sebagai respons atas perang dagang AS vs China yang kembali memanas. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam memberlakukan bea masuk 25% untuk importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Sebagai balasan, China berniat memberlakukan bea masuk baru bagi importasi produk AS senilai US$ 60 miliar.
Akan ada 5.207 produk yang akan dibebankan bea masuk 5-25%. Pemberlakuan kebijakan ini tergantung langkah AS.
Dengan langkah melemahkan nilai tukar yuan, maka produk China menjadi lebih murah di pasar dunia. Ekspor China pun menjadi semakin tidak terbendung dan membuat posisi tawar Negeri Tirai Bambu di atas angin. Bisa jadi langkah intervensi kurs merupakan gertakan China untuk membuka negosiasi dengan Negeri Adidaya.
(aji/aji)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular