
Internasional
Cetak Sejarah, China Tower Dapat Dana IPO Rp 99,36 T
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
01 August 2018 16:52

Jakarta, CNBC Indonesia - China Tower berhasil mengumpulkan US$6,9 miliar atau setara Rp 99,36 triliun (US$1 = Rp 14.400) dalam penawaran saham perdana (initial public offering / IPO), nilai ini dihargai sedikit di bawah kisaran indikatif, kata empat orang sumber pada Rabu (1/8/2018) dilaporkan Reuters, dikutip dari CNBC International.
Operator menara telekomunikasi terbesar di dunia itu menjual 43,1 miliar saham baru, atau 25% dari modal disetor, seharga HK$1,26 (US$0,1605), memberi valuasi perusahaan sekitar US$28 miliar, kata beberapa sumber kepada Reuters. Kisaran maksimumnya adalah HK$1,58.
IPO itu secara luas dilihat sebagai ujian bagi bursa Hong Kong karena investor mempertimbangkan beberapa transaksi besar pada saat Indeks Hang Seng turun sekitar 14% dari angka tertingginya pada Januari.
Aksi korporasi ini juga mendapatkan perhatian karena ekonomi China mulai kehilangan momentum pertumbuhan tahun ini di tengah dorongan pemerintah untuk mengurangi utang dan perang dagang yang memanas dengan Amerika Serikat.
China Tower menolak berkomentar tentang aksi korporasi ini. Sumber-sumber itu menolak untuk diidentifikasi karena informasinya tidak bersifat publik.
Dengan dana yang terkumpul US$6,9 miliar, IPO China Tower akan menjadi IPO terbesar di dunia sejak Postal Savings Bank of China yang berhasil mengumpulkan senilai US$7,63 miliar di Hong Kong 2016.
China Tower mengoperasikan 1,9 juta menara dan memiliki 2,8 juta penyewa pada akhir Juni. Perusahaan berencana untuk menggunakan 60% dari hasil IPO untuk membangun menara dan memperbarui yang sudah ada, karena mempercepat pembangunan jaringan fifth-generation (5G). Perusahaan akan menggunakan sisanya untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja umum.
Chairman China Tower, Tong Jilu, pada konferensi pers di Hong Kong pekan lalu mengatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan negara itu akan terus berinvestasi dalam bisnis terkait 5G yang "dapat membawa peluang baru yang menarik".
Perusahaan ini memperoleh US$1,4 miliar dari 10 investor utama termasuk perusahaan investasi Cina Hillhouse Capital Group, perusahaan dana AS Och-Ziff Capital Management Group dan unit Alibaba Group, yang mencakup 20% dari IPO.
China Tower dibentuk pada tahun 2014 dhasil penggabungan tiga penyedia telekomunikasi yang didukung negara China (China Mobile, China Telecom dan China Unicom) untuk mengurangi duplikasi.
Pendapatan operasi pada 2017 naik hampir 23% menjadi 68,7 miliar yuan (10 miliar dolar AS), sementara laba naik lebih dari 25 kali menjadi 1,9 miliar yuan, menurut prospektus IPO. Tiga pemegang saham telkomnya menyumbangkan hampir seluruh pendapatannya tahun lalu.
Saham China Tower akan mulai diperdagangkan pada 8 Agustus. China International Capital Corp (CICC) dan Goldman Sachs Group Inc adalah sponsor bersama untuk IPO.
(roy/roy) Next Article Raksasa Menara Telekomunikasi, China Tower IPO Rp 126 T
Operator menara telekomunikasi terbesar di dunia itu menjual 43,1 miliar saham baru, atau 25% dari modal disetor, seharga HK$1,26 (US$0,1605), memberi valuasi perusahaan sekitar US$28 miliar, kata beberapa sumber kepada Reuters. Kisaran maksimumnya adalah HK$1,58.
IPO itu secara luas dilihat sebagai ujian bagi bursa Hong Kong karena investor mempertimbangkan beberapa transaksi besar pada saat Indeks Hang Seng turun sekitar 14% dari angka tertingginya pada Januari.
Dengan dana yang terkumpul US$6,9 miliar, IPO China Tower akan menjadi IPO terbesar di dunia sejak Postal Savings Bank of China yang berhasil mengumpulkan senilai US$7,63 miliar di Hong Kong 2016.
China Tower mengoperasikan 1,9 juta menara dan memiliki 2,8 juta penyewa pada akhir Juni. Perusahaan berencana untuk menggunakan 60% dari hasil IPO untuk membangun menara dan memperbarui yang sudah ada, karena mempercepat pembangunan jaringan fifth-generation (5G). Perusahaan akan menggunakan sisanya untuk pembayaran pinjaman dan modal kerja umum.
Chairman China Tower, Tong Jilu, pada konferensi pers di Hong Kong pekan lalu mengatakan bahwa perusahaan yang dikendalikan negara itu akan terus berinvestasi dalam bisnis terkait 5G yang "dapat membawa peluang baru yang menarik".
Perusahaan ini memperoleh US$1,4 miliar dari 10 investor utama termasuk perusahaan investasi Cina Hillhouse Capital Group, perusahaan dana AS Och-Ziff Capital Management Group dan unit Alibaba Group, yang mencakup 20% dari IPO.
China Tower dibentuk pada tahun 2014 dhasil penggabungan tiga penyedia telekomunikasi yang didukung negara China (China Mobile, China Telecom dan China Unicom) untuk mengurangi duplikasi.
Pendapatan operasi pada 2017 naik hampir 23% menjadi 68,7 miliar yuan (10 miliar dolar AS), sementara laba naik lebih dari 25 kali menjadi 1,9 miliar yuan, menurut prospektus IPO. Tiga pemegang saham telkomnya menyumbangkan hampir seluruh pendapatannya tahun lalu.
Saham China Tower akan mulai diperdagangkan pada 8 Agustus. China International Capital Corp (CICC) dan Goldman Sachs Group Inc adalah sponsor bersama untuk IPO.
(roy/roy) Next Article Raksasa Menara Telekomunikasi, China Tower IPO Rp 126 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular