The Fed dan Perang Dagang Bikin Rupiah Melemah di Kurs Acuan

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2018 10:39
Trump Kembali Ancam China
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Sementara faktor kedua adalah isu perang dagang yang kembali mengemuka. Reuters melaporkan, seorang sumber mengungkap bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera mengumumkan aturan pengenaan bea masuk baru terhadap importasi produk-produk China senilai US$ 200 miliar. Tarifnya bukan lagi 10% seperti rencana awal, tetapi 25%.

Produk-produk yang akan kena bea masuk 25% itu antara lain makanan jadi, produk kimia, makanan anjing, furnitur, karpet, ban mobil, sarung tangan bisbol, sampai produk kecantikan. Meski harus melalui proses dengar pendapat, tetapi jika Trump sampai mengumumkan maka akan menjadi sentimen negatif bagi pasar keuangan global. Apalagi tarifnya bea masuk dinaikkan menjadi 25%.

Pihak Gedung Putih belum bersedia mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Beijing pun belum memberikan komentar.

Namun kekhawatiran sudah terlanjur menjalar di pasar. Perang dagang adalah sebuah isu besar yang bisa mempengaruhi prospek perekonomian dunia. Ketika perdagangan dunia bermasalah akibat saling proteksi, maka pertumbuhan ekonomi terancam.

Sentimen ini mengakibatkan investor kembali memasang mode risk-on, tidak mau mengambil risiko. Akibatnya, pelaku pasar cenderung menghindari pasar negara-negara berkembang Asia sehingga melemahkan nilai tukar. Tidak terkecuali rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular