
Kinerja Positif Wall Street Tak Mampu Angkat Bursa Singapura
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
01 August 2018 08:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Singapura pada perdagangan pagi ini masih melanjutkan tren koreksi. Kinerja positif bursa saham Wall Street tidak mampu ditransmisikan ke bursa saham Negeri Singa tersebut.
Hingga pukul 8.29 WIB atau 09.29 waktu setempat, bursa saham Singapura terpantau terkoreksi 0,23% ke level 3.321,22 atau kehilangan 7,63 poin. Aktivitas perdagangan berlangsung normal dengan volume perdagagang mencapai 151,6 juta saham senilai SGD 191 juta.
Saham-saham yang menjadi pendorong pelemahan indeks Strait Times diantaranya, saham SingTel yang turun 0,02%, saham SIA turun 0,1% dan saham AEM 0,23%.
Dari Wall Street, tiga indeks utama berhasil berbalik arah dan menguat. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,43%, S&P 500 bertambah 0,49%, dan Nasdaq surplus 0,54%.
Saham-saham sektor industri menjadi penopang penguatan Wall Street. Saham 3M naik 3,51%, kemudian Caterpillar menguat 2,9% dan Boeing terbang 1,49%.
Penyebabnya adalah perkembangan isu perang dagang yang cukup positif. Muncul kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China tengah membuka kembali ruang negosiasi perdagangan.
(hps/ray) Next Article Data Ekonomi China Mengkhawatirkan, Bursa Singapura Koreksi
Hingga pukul 8.29 WIB atau 09.29 waktu setempat, bursa saham Singapura terpantau terkoreksi 0,23% ke level 3.321,22 atau kehilangan 7,63 poin. Aktivitas perdagangan berlangsung normal dengan volume perdagagang mencapai 151,6 juta saham senilai SGD 191 juta.
Saham-saham yang menjadi pendorong pelemahan indeks Strait Times diantaranya, saham SingTel yang turun 0,02%, saham SIA turun 0,1% dan saham AEM 0,23%.
Saham-saham sektor industri menjadi penopang penguatan Wall Street. Saham 3M naik 3,51%, kemudian Caterpillar menguat 2,9% dan Boeing terbang 1,49%.
Penyebabnya adalah perkembangan isu perang dagang yang cukup positif. Muncul kabar bahwa Amerika Serikat (AS) dan China tengah membuka kembali ruang negosiasi perdagangan.
(hps/ray) Next Article Data Ekonomi China Mengkhawatirkan, Bursa Singapura Koreksi
Most Popular