DMO Batu Bara Tetap Berlaku, Rupiah Tak Mampu Melaju

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
31 July 2018 16:52
Jelang Rapat The Fed, Investor Lari ke Pelukan Greenback
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Mata uang Negeri Paman Sam menguat seiring penantian investor jelang pertemuan The Federal Reserve/The Fed. Seperti biasa, investor memang cenderung datang ke pelukan greenback jelang rapat Jerome Powell dan kolega. 

Investor berharap The Fed akan mengeluarkan sinyal yang lebih tegas, lebih hawkish, mengenai arah kebijakan moneter ke depan. Pasalnya, data-data perekonomian AS terus positif. 

Teranyar, Kementerian Perdagangan AS merilis pembacaan pertama pertumbuhan ekonomi kuartal II-2018 yang mencapai 4,1%, terbaik sejak 2014. Oleh karena itu, pelaku pasar semakin yakin bahwa The Fed akan semakin agresif dalam menaikkan suku bunga acuan untuk menjaga perekonomian AS dari ancaman overheating. 

Kemungkinan besar The Fed masih menahan suku bunga acuan pada pertemuan Kamis dini hari waktu Indonesia. Probabilitasnya mencapai 97% menurut CME Fedwatch.  

Namun pada September, pelaku pasar meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga acuan. Untuk kenaikan 25 basis poin kemungkinannya 88,7% sementara kenaikan 50 basis poin kemungkinannya 2,7%. Investor memperkirakan The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan pada Desember, dengan probabilitas 63,2% untuk kenaikan 25 basis poin dan 5,3% untuk kenaikan 50 basis poin. 

Dengan begitu, investor memperkirakan ada empat kali kenaikan suku bunga acuan sepanjang 2018. Lebih tinggi ketimbangan perkiraan sebelumnya yaitu tiga kali. Pelaku pasar menantikan rapat The Fed pekan ini untuk mendapatkan petunjuk demi memastikan hal tersebut.

Selagi menanti, dolar AS menjadi buruan dan nilainya semakin mahal. Mata uang Asia pun tertekan, tidak terkecuali rupiah. 

(aji/aji)
Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular