Avtur Mahal & Rupiah Lemah, Garuda Tak Datangkan Pesawat Baru

Exist In Exist, CNBC Indonesia
30 July 2018 19:23
Penundaan pesawat sampai waktu yang belum ditentukan.
Foto: REUTERS/Darren Whiteside/File Photo
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) sepakat menunda pemesanan pesawat baru sampai waktu yang tidak ditentukan.

Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury mengatakan hal ini dilakukan dalam rangka menekan biaya operasional maskapai di tengah kondisi pelemahan rupiah dan kenaikan harga avtur belakangan ini.

"Kita sudah bersepakat untuk melakukan penundaan pesawat, sehingga memang kalau kita lihat fleet plan kita mungkin sampai akhir tahun ini jumlah pesawat kita tetap sama sekitar 202 pesawat," jelasnya di Kantor Pusat Garuda Indonesia, Senin (30/7/2018).

Selain itu, lanjutnya, maskapai juga akan fokus mengembangkan berbagai rute internasional, meningkatkan utilitas pesawat, melakukan fuel saving dan fuel hedging dengan rasio hedging hingga 50%.


"Bayangkan fuel kalau dia naik 12%, dan porsinya 35%, expense biaya kita bisa terpengaruh sampai 3,5-4%-an. [Kita lihat] apakah fuel ini akan naik terus atau tidak," paparnya.

Di tengah situasi ini, Pahala menjelaskan hingga Semester I-2018 perusahaan masih berhasil meningkatkan pendapatan hingga 5,9% menjadi US$ 1,9 miliar dan menekan kerugian hingga 60% menjadi US$ 114 juta.

"65% pendapatan kita itu adalah di penjualan dalam negeri jadi kalau rupiah melemah tentunya akab berpengaruh. Kalau kita keluarkan pengaruh rupiah, total revenue kita itu harusnya tumbuh bisa sekitar 12%," tuturnya.

Meski demikian, pihaknya juga akan mengevaluasi kembali target pertumbuhan laba perseroan sampai akhi tahun yang awalnya sebesar US$ 8-10.
(ray) Next Article Perhatian! Mulai Dini Hari, Bisa Terbang dengan Garuda Lagi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular