Pendapatan Operasional Naik, Garuda Tekan Rugi 60%
Raydion Subiantoro, CNBC Indonesia
30 July 2018 16:40
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencetak pendapatan operasional pada semester I-2018 sebesar US$ 1,9 miliar atau sekitar Rp 27,36 triliun (kurs Rp 14.400/US$). Pendapatan itu naik 5,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 1,8 miliar.
Maskapai dengan pelayanan penuh (full service) itu juga berhasil menekan kerugian hingga 60% menjadi hanya US$ 114 juta dari sebelumnya US$ 284 juta.
Pertumbuhan kinerja maskapai ditunjang peningkatan jumlah penumpang, kargo, utilisasi pesawat, serta program efisiensi. Sepanjang Januari-Juni 2018, penumpang Garuda tercatat 18,7 juta penumpang atau naik 8,3%.
"Capaian pertumbuhan pendapatan operasional ini tentunya menjadi momentum tersendiri bagi perseroan untuk terus memperkuat kinerja operasional di tengah iklim industri penerbangan yang tengah tertekan imbas fluktuasi perekonomian dunia", jelas Direktur Utama Garuda Pahala N. Mansury, Senin (30/7/2018).
Dia menuturkan perseroan juga berhasil menekan peningkatan operating expense hanya sebesar 0,3%.
"Kinerja operasional yang terus menunjukan pertumbuhan positif pada Semester I-2018 tersebut juga semakin diperkuat dengan pengakuan global atas capaian Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai penerbangan dunia yang berhasil meraih predikat sebagai The World's Best Cabin Crew dari Skytrax selama 5 tahun berturut-turut."
Di sisi lain, Garuda juga berhasil mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) selama periode Lebaran 2018 mencapai 89,93%.
Adapun dalam 6 bulan pertama tahun ini, perseroan membuka rute baru di antaranya Denpasar - Xi'an, Denpasar - Zhengzhou, Makassar - Palembang, Jakarta - Sorong, hingga Mumbai - Denpasar.
Hingga kini, Garuda melayani penerbangan ke lebih dari 90 destinasi terdiri dari 22 destinasi internasional dan 68 destinasi domestik.
(ray/ray) Next Article Garuda Tunda Terbitkan Obligasi Global Rp 10,8 T
Maskapai dengan pelayanan penuh (full service) itu juga berhasil menekan kerugian hingga 60% menjadi hanya US$ 114 juta dari sebelumnya US$ 284 juta.
Pertumbuhan kinerja maskapai ditunjang peningkatan jumlah penumpang, kargo, utilisasi pesawat, serta program efisiensi. Sepanjang Januari-Juni 2018, penumpang Garuda tercatat 18,7 juta penumpang atau naik 8,3%.
Dia menuturkan perseroan juga berhasil menekan peningkatan operating expense hanya sebesar 0,3%.
"Kinerja operasional yang terus menunjukan pertumbuhan positif pada Semester I-2018 tersebut juga semakin diperkuat dengan pengakuan global atas capaian Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai penerbangan dunia yang berhasil meraih predikat sebagai The World's Best Cabin Crew dari Skytrax selama 5 tahun berturut-turut."
Di sisi lain, Garuda juga berhasil mencatatkan tingkat ketepatan waktu (on time performance/OTP) selama periode Lebaran 2018 mencapai 89,93%.
Adapun dalam 6 bulan pertama tahun ini, perseroan membuka rute baru di antaranya Denpasar - Xi'an, Denpasar - Zhengzhou, Makassar - Palembang, Jakarta - Sorong, hingga Mumbai - Denpasar.
Hingga kini, Garuda melayani penerbangan ke lebih dari 90 destinasi terdiri dari 22 destinasi internasional dan 68 destinasi domestik.
(ray/ray) Next Article Garuda Tunda Terbitkan Obligasi Global Rp 10,8 T
Most Popular