
Ulasan Teknikal
IHSG Sempurnakan Pekan Dengan Menguat 6 Hari Berturut
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
27 July 2018 18:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini ditutup menguat di tengah rilis laporan keuangan triwulanan seluruh emiten bursa. Ini menjadi hari ke-6 berturut-turut di mana IHSG ditutup pada zona hijau.
IHSG dibuka menguat tipis sebanyak 1 poin pada sesi satu, kemudian bergerak naik menuju level tertinggi yakni 5.969 (+0,32%). IHSG terus bergerak di zona hijau pada sesi satu di rentang 5.947 hingga 5.969.
Penguatan IHSG tersebut didukung oleh sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) terkait pemesanan barang modal baru periode Juni yang meningkat lebih dari ekspektasi. Data-data pengiriman juga tercatat kompak menguat.
Hingga pukul 12:00 WIB, IHSG menutup sesi 1 dengan menguat 17 poin (+0,3%) pada level 5.963, membukukan nilai transaksi Rp 3 triliun. Investor asing mencetak pembelian bersih (net buy) Rp 47,78 miliar atau lebih rendah dari net buy pada sesi yang sama kemarin sebesar Rp 101,76 miliar.
Hampir semua indeks sektoral menguat kecuali sektor agrikultur dan sektor keuangan. Sektor aneka industri menyumbang paling banyak poin penguatan IHSG yakni sebesar 2 poin.
Memasuki sesi ke-2, IHSG masih cenderung menguat dengan level tertingginya dicapai pada pukul 15:43 WIB pada level 5.991. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada pukul 16:00 WIB US$1 di pasar spot ditutup di level Rp 14.415 (+0,28%).
Kenaikan IHSG pada sesi dua ini didorong oleh rilis laporan keuangan emiten yang melebihi ekspektasi seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang membukukan laba bersih Rp 5,4 triliun atau melebihi ekspektasi analis. Saham ASII ditutup naik 300 poin (+4,49%) ke level Rp 6.975 per unit.
Hingga pukul 16:15 WIB, IHSG ditutup naik 43 poin (+0,72%) ke level 5.989 dengan nilai perdagangan Rp 6,6 triliun. Semua sektor menghijau kecuali agrikultur. Adapun sektor aneka industri dan konsumer menjadi motor pendorong IHSG dengan sumbangan masing-masing 11 dan 10 poin.
Pada akhir sesi hari ini, IHSG ditutup dengan membentuk pola grafik lilin putih pendek (short white candle) di mana pembeli (buyer) dan penjual (seller) hampir memiliki kekuatan yang sama sehingga IHSG bergerak di rentang sempit antara 5.947 hingga 5.992.
Mengacu pada rerata pergerakan harga (moving average/MA), IHSG masih bergerak di atas garis rerata pergerakan harga selama 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Dengan kata lain, secara jangka pendek IHSG sedang tidak dalam tekanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG Berakhir di Zona Hijau Berkat Net Buy Asing
IHSG dibuka menguat tipis sebanyak 1 poin pada sesi satu, kemudian bergerak naik menuju level tertinggi yakni 5.969 (+0,32%). IHSG terus bergerak di zona hijau pada sesi satu di rentang 5.947 hingga 5.969.
Penguatan IHSG tersebut didukung oleh sentimen positif dari Amerika Serikat (AS) terkait pemesanan barang modal baru periode Juni yang meningkat lebih dari ekspektasi. Data-data pengiriman juga tercatat kompak menguat.
Hampir semua indeks sektoral menguat kecuali sektor agrikultur dan sektor keuangan. Sektor aneka industri menyumbang paling banyak poin penguatan IHSG yakni sebesar 2 poin.
Memasuki sesi ke-2, IHSG masih cenderung menguat dengan level tertingginya dicapai pada pukul 15:43 WIB pada level 5.991. Nilai tukar rupiah menguat terhadap dolar AS pada pukul 16:00 WIB US$1 di pasar spot ditutup di level Rp 14.415 (+0,28%).
Kenaikan IHSG pada sesi dua ini didorong oleh rilis laporan keuangan emiten yang melebihi ekspektasi seperti PT Astra International Tbk (ASII) yang membukukan laba bersih Rp 5,4 triliun atau melebihi ekspektasi analis. Saham ASII ditutup naik 300 poin (+4,49%) ke level Rp 6.975 per unit.
Hingga pukul 16:15 WIB, IHSG ditutup naik 43 poin (+0,72%) ke level 5.989 dengan nilai perdagangan Rp 6,6 triliun. Semua sektor menghijau kecuali agrikultur. Adapun sektor aneka industri dan konsumer menjadi motor pendorong IHSG dengan sumbangan masing-masing 11 dan 10 poin.
![]() |
Pada akhir sesi hari ini, IHSG ditutup dengan membentuk pola grafik lilin putih pendek (short white candle) di mana pembeli (buyer) dan penjual (seller) hampir memiliki kekuatan yang sama sehingga IHSG bergerak di rentang sempit antara 5.947 hingga 5.992.
Mengacu pada rerata pergerakan harga (moving average/MA), IHSG masih bergerak di atas garis rerata pergerakan harga selama 5, 10 dan 20 hari (MA-5, MA-10 dan MA-20). Dengan kata lain, secara jangka pendek IHSG sedang tidak dalam tekanan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article IHSG Berakhir di Zona Hijau Berkat Net Buy Asing
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular