
Analisis Teknikal
IHSG Berakhir di Zona Hijau, Tertolong Aksi Beli Asing
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
23 July 2018 17:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan penguatannya sepanjang hari dengan bergerak di zona hijau.
Dibuka menguat (gap up) pada level 5.886 (+0,23%) pagi tadi, IHSG melanjutkan penguatannya hingga pukul 09:24 WIB. IHSG mencatatkan level tertingginya hari ini pada 5.928 (+0,94%), menjelang rilis laporan keuangan dari beberapa emiten yang di atas ekspektasi.
Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat (US) juga menguat sebesar 0,07% di mana nilai tukar US$1 di pasar spot ditransaksikan pada level Rp 14.465 tepat pukul 12:00 WIB, sehingga mendukung IHSG bergerak di zona hijau. Hingga sesi I IHSG ditutup menguat 41 poin (+0,7%) ke level 5.914.
Indeks sektor keuangan memimpin penguatan IHSG sebesar 18 poin disusul sektor konsumer sebanyak 10 poin. Adapun investor asing membukukan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp 262 miliar.
Memasuki sesi II, IHSG kembali menguat dibandingkan penutupan sesi sebelumnya dengan level tertingginya tercapai pada pukul 13:51 WIB di level 5.925. Namun, IHSG bergerak menurun hingga penutupan perdagangan hari ini.
Pelemahan IHSG setelah pembukaan sesi dua tersebut terhadi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat (US) yang melemah sebesar 0,07% di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan pada level Rp 14.485 tepat pukul 16:00 WIB.
Didorong oleh aksi beli investor asing yang membesar, yakni sebanyak Rp 450 miliar pada sesi dua dibandingkan net buy sesi satu yang hanya senilai Rp 262 miliar, IHSG akhirnya berbalik menguat dan ditutup pada zona hijau.
Hingga pascaperdagangan (aftermarket) pukul 16:15 WIB, IHSG berada di level 5.915 atau naik 43 poin (+0,73%) dengan nilai transaksi Rp 6,5 triliun. Sektor konsumer dan sektor keuangan menjadi pendorong IHSG dengan sumbangan 17 dan 16 poin penguatan.
Dari sisi teknikal hari ini, IHSG ditutup dengan pola grafik bintang pagi (morning star) baik pada sesi satu maupun sesi dua. Pola tersebut mengindikasikan adanya kecenderungan melanjutkan ke arah penguatan.
Mengacu pada indikator teknikal, rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article IHSG Berakhir di Zona Hijau Berkat Net Buy Asing
Dibuka menguat (gap up) pada level 5.886 (+0,23%) pagi tadi, IHSG melanjutkan penguatannya hingga pukul 09:24 WIB. IHSG mencatatkan level tertingginya hari ini pada 5.928 (+0,94%), menjelang rilis laporan keuangan dari beberapa emiten yang di atas ekspektasi.
Nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat (US) juga menguat sebesar 0,07% di mana nilai tukar US$1 di pasar spot ditransaksikan pada level Rp 14.465 tepat pukul 12:00 WIB, sehingga mendukung IHSG bergerak di zona hijau. Hingga sesi I IHSG ditutup menguat 41 poin (+0,7%) ke level 5.914.
Memasuki sesi II, IHSG kembali menguat dibandingkan penutupan sesi sebelumnya dengan level tertingginya tercapai pada pukul 13:51 WIB di level 5.925. Namun, IHSG bergerak menurun hingga penutupan perdagangan hari ini.
Pelemahan IHSG setelah pembukaan sesi dua tersebut terhadi seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah atas dolar Amerika serikat (US) yang melemah sebesar 0,07% di mana US$1 di pasar spot ditransaksikan pada level Rp 14.485 tepat pukul 16:00 WIB.
Didorong oleh aksi beli investor asing yang membesar, yakni sebanyak Rp 450 miliar pada sesi dua dibandingkan net buy sesi satu yang hanya senilai Rp 262 miliar, IHSG akhirnya berbalik menguat dan ditutup pada zona hijau.
Hingga pascaperdagangan (aftermarket) pukul 16:15 WIB, IHSG berada di level 5.915 atau naik 43 poin (+0,73%) dengan nilai transaksi Rp 6,5 triliun. Sektor konsumer dan sektor keuangan menjadi pendorong IHSG dengan sumbangan 17 dan 16 poin penguatan.
![]() |
Mengacu pada indikator teknikal, rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) memberikan sinyal persilangan emas (golden cross) atau berpotensi menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article IHSG Berakhir di Zona Hijau Berkat Net Buy Asing
Most Popular