BI Akui Bunga Kredit & Deposito Mulai Merangkak Naik

Lidya Julita S, CNBC Indonesia
27 July 2018 16:31
Kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang dilakukan pastinya ikut disesuaikan oleh perbankan nasional.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali dengan total sebesar 100 basis poin (bps) menjadi 5,25% pada pertengahan Mei dan Juni lalu. Dengan demikian maka suku bunga di bank juga ikut mengalami kenaikan.

Deputi Gubernur Senior Mirza Adityaswara mengatakan, kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang dilakukan pastinya ikut disesuaikan oleh perbankan nasional.

"Kita track bagaimana perkembangan rata-rata bank A dan B beda," ungkap Mirza di Gedung BI, Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Mirza memaparkan, kenaikan suku bunga acuan tersebut juga mempengaruhi bunga deposito. Tercatat bunga deposito pada April sebesar 5,56%, Juli sebesar 5,71%.

"Jadi ada kenaikan 15 bps. Bagus kan naiknya enggak terlalu banyak," jelasnya.

Sementara itu, untuk kredit modal kerja pada April tercatat sebesar 11,97%, Juli 12,13% yang artinya ada kenaikan sebanyak 16 bps.

"Jadi kalau BI melihat perkembangan ini memang BI melakukan adjustmen untuk hadapi gejolak global. Penyesuaian suku bunga kalau dilihat adjustment dalam negeri untuk deposito dan kredit yang kenaikannya di bawah 20 bps ini hal yang baik," paparnya.

"Kenaikannya tidak drastis karena memang bagi BI, ekonomi domestik masih butuh stimulus karena dari itu BI pelonggaran makroprudensial terus mencukupi likuiditas," tandasnya.

Pertumbuhan Kredit

Bank sentral juga memamparkan untuk minggu ke tiga bulan Juli ini, kredit mengalami kenaikan. Tercatat, pertumbuhan kredit sebesar 0,12%.

Mirza mengatakan, angka kredit tersebut masih sementara dan masih bisa berubah. Sedangkan untuk year to date-nya tercatat sebesar 4,56% dan year on year sebesar 11,3%.

"Saya mau nunjukin week on weeknya naik. Jadi ada growth," ungkap Mirza.

Mirza menjelaskan, penyaluran kredit ada dua yakni kredit Rupiah dan kredit valuta asing (valas). Kredit valas ada sekitar 15% dari seluruh jumlah penyaluran kredit.

"Kredit rupiah week on week nya 11%, year to date 3,8% dan year on year 10,4%. Jadi kalau BI proyeksi (pertumbuhan kredit) 10%-12% masih on track ya. Ya mudah mudahan growthnya bagus terus," katanya.

Sementara untuk deposit, week on week 1,7 %, year on year 6,9%. Kalau dilihat yang Rupiah saja maka week on weeknya 2,1%, year on year 8,0%.

"Jadi kalau kredit week on week nya kredit total 1,2%," tegas Mirza.







(dru) Next Article Siap-siap Bunga Kredit Naik, Bunga Deposito Sudah Naik 66 Bps

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular