
Saham Hotel Bentjok, Kemarin Naik 24% Sekarang Anjlok 16%
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
27 July 2018 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah menguat kencang pada perdagangan kemarin, Kamis (27/07/2018), harga saham PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA) pada perdagangan hari ini anjlok dalam.
Hingga perdagangan jam 10.56 WIB harga saham NUSA tercatat anjlok 15,91% ke level Rp 296/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 196,64 juta saham senilai Rp 61,63 miliar.
Pada perdagangan perdagangan kemarin, harga saham NUSA tiba-tiba menguat pada sesi II. Harga saham emiten yang dikuasai Benny Tjokrosaputro ini naik 24,82% atau hampir menyentuh level auto reject atas ke level harga Rp 352/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 103,76 juta saham senilai Rp 31,89 miliar.
Perseroan baru saja mencatatkan saham pada 12 Juli 2018 dengan harga penawaran perdana Rp 150/saham.
Benny Tjokro tercatat menjadi pemegang saham terbesar NUSA dengan kepemilikan 83,93%. Sementara publik tercatat memiliki 15,58%.
Saat pencatatan saham perdana, perseroan menyampaikan rencana aksi korporsi dengan membangun vila di tanah seluas 20 hektar yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk mengembangkan lokasi tersebut, perusahaan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun yang sebagian berasal dari hasil penawaran umum.
Saat ini perusahaan memiliki satu hotel tipe boutique yang berlokasi di wilayah Yogyakarta, hotel tersebut memiliki 77 kamar. Saat ini tingat okupansi hotel tersebut sudah mencapai 52%.
Tahun ini perusahaan memperikirakan akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 24 miliar, sementara dengan adanya penjualan vila di tahun depan perusahaan memperkirakan pendapatan akan tumbuh signifikan menjadi Rp 218 miliar.
(hps/wed) Next Article Saham Hotel Bentjok Babak Belur, Dilepas Investor Turun 21%
Hingga perdagangan jam 10.56 WIB harga saham NUSA tercatat anjlok 15,91% ke level Rp 296/saham. Volume perdagangan tercatat mencapai 196,64 juta saham senilai Rp 61,63 miliar.
Pada perdagangan perdagangan kemarin, harga saham NUSA tiba-tiba menguat pada sesi II. Harga saham emiten yang dikuasai Benny Tjokrosaputro ini naik 24,82% atau hampir menyentuh level auto reject atas ke level harga Rp 352/saham. Volume transaksi tercatat mencapai 103,76 juta saham senilai Rp 31,89 miliar.
Benny Tjokro tercatat menjadi pemegang saham terbesar NUSA dengan kepemilikan 83,93%. Sementara publik tercatat memiliki 15,58%.
Saat pencatatan saham perdana, perseroan menyampaikan rencana aksi korporsi dengan membangun vila di tanah seluas 20 hektar yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Untuk mengembangkan lokasi tersebut, perusahaan akan menginvestasikan dana sebesar Rp 1,1 triliun yang sebagian berasal dari hasil penawaran umum.
Saat ini perusahaan memiliki satu hotel tipe boutique yang berlokasi di wilayah Yogyakarta, hotel tersebut memiliki 77 kamar. Saat ini tingat okupansi hotel tersebut sudah mencapai 52%.
Tahun ini perusahaan memperikirakan akan mengantongi pendapatan sebesar Rp 24 miliar, sementara dengan adanya penjualan vila di tahun depan perusahaan memperkirakan pendapatan akan tumbuh signifikan menjadi Rp 218 miliar.
Sementara itu, di tahun ini perusahaan memperkiriakan masih belum mengantongi laba bersih, namun di tahun depan diperkirakan laba akan mencapai Rp 2 miliar.
(hps/wed) Next Article Saham Hotel Bentjok Babak Belur, Dilepas Investor Turun 21%
Most Popular