Analisis Teknikal

Meneropong Prospek 5 saham Pendatang Baru LQ-45

Yazid Muamar, CNBC Indonesia
26 July 2018 09:09
Berikut ini rangkuman analisis teknikal terhadap prospek pergerakan 5 saham pendatang baru di indeks LQ-45.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja memasukkan lima saham baru sebagai konstituen indeks saham LQ-45-yang merupakan indeks 45 saham paling likuid.

Secara teknikal, apakah mereka berpeluang menjadi pendukung penguatan IHSG, atau sebaliknya menjadi pemberat? Berikut ini rangkuman analisis pergerakannya secara teknikal: 

1.  PT Sentul City Tbk (BKSL)
Pada perdagangan Rabu (25/07/2018) BKSL ditutup naik 12 poin (+1,95%) di level Rp 136 per saham. Pola grafik yang berbentuk adalah bintang pagi (morning star) yang merupakan sinyal pembalikan ke arah bullish yang cukup kuat.

Indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD) mulai menunjukan posisi persilangan emas (golden cross) yaitu cenderung menguat, meski indikator stochastic slow mulai berada pada area jenuh beli (overbought).


Meskipun MACD cenderung memberikan sinyal kenaikan, BKSL perlu konfirmasi lanjutan dengan menembus level harga Rp 145 per saham, karena level tersebut merupakan titik awal penghalangnya (resistance). Aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini untuk jangka pendek dan menengah.

2.  PT Elnusa Tbk (ELSA)
Pada perdagangan Rabu, ELSA ditutup naik 26 poin (+7,73%) di level 362 dengan volume perdagangan meningkat pesat dan membentuk pola morning star yang merupakan sinyal bullish.

Selama beberapa bulan, ELSA cenderung mengalami tren penurunan (down trend) harga saham, dengan level penopang (support) terdekat berada di Rp 310 per unit dan level penghalang (resistance) terdekat berada di Rp 400 per unit. 

Meskipun indikator stochastic slow mulai mendekati area jenuh belinya (overbought) aksi beli masih dimungkinkan terhadap saham ini. ELSA sedang mencoba berpindah tren meskipun  level penghalang (resistance) masih jauh yakni berada di level Rp 400 per unit.

3.  PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP)
Pada Rabu, INKP ditutup naik 750 poin (+4,18%) di level 18.650 dengan membentuk pola grafik morning star yang merupakan sinyal bullish.

Namun, indikator MACD berada pada posisi persilangan mati (dead cross) yaitu cenderung melemah, meski indikator stochastic slow telah keluar dari area jenuh jualnya (oversold). 

INKP masih dalam tren kenaikan, tetapi investor perlu waspada jika saham ini berbalik arah turun. Perhatikan level 16.800 sebagai titik penghalang (resistance) jika tertembus sebaiknya lakukan aksi jual.

4.  PT Indo Tambang raya Megah Tbk (ITMG)
Pada Rabu, saham ITMG ditutup naik 1.050 poin (+4,15%) di level 26.350 dengan membentuk pola grafik lilin putih panjang (long white candle) yang merupakan sinyal bullish kuat.

Indikator MACD berada pada posisi golden cross yaitu cenderung menguat, sedangkan indikator stochastic slow menunjukan ITMG pada area jenuh beli. 
ITMG masih cenderung naik dalam jangka pendek, perhatikan level harga Rp 28.000 sebagai titik penghalang harga (resistance).

5. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Pada Rabu MEDC bergerak datar di level 925 dengan membentuk pola grafik lilin flat (doji) yang merupakan sinyal netral.

Indikator MACD pada posisi persilangan emas (golden cross) yaitu cenderung menguat, sedangkan indikator stochastic slow menunjukan ITMG pada area jenuh jual (oversold). 

MEDC sedang mencoba mematahkan tren penurunannya, terdapat titik tolakan kuat yang akan dicapai MEDC di level harga Rp 1.150.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/roy) Next Article Dari 5 Saham Anggota Baru LQ45, Mana Paling Menarik?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular