
Analisis Teknikal
Rupiah Secara Teknikal Bisa Melemah ke Rp 14.900/US$
Yazid Muamar, CNBC Indonesia
25 July 2018 08:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Risiko global akibat perang dagang dan perang mata uang turut menekan nilai tukar rupiah tahun ini. Secara teknikal, rupiah berpeluang menuju level 14.900 per dolar Amerika Serikat (AS).
Bank Indonesia (BI) mengakui tahun ini tantangan global sangatlah berat. AS menuding beberapa negara sengaja melemahkan mata uangnya agar ekspor mereka lebih kompetitif. Perang dagang berubah bentuk menjadi perang mata uang (currency war).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun terus melemah. Hingga pukul 16:00 WIB, Selasa (24/7/2018), US$1 dibanderol Rp 14.525 atau menguat 0,28% terhadap rupiah. Level itu merupakan titik terlemahnya sepanjang tahun ini.
Bagaimana arah pergerakan rupiah selanjutnya? Berikut proyeksi rupiah secara teknikal yang disusun oleh tim riset CNBC Indonesia.
Secara jangka pendek (minor trend) maupun jangka panjang (primary trend), dolar AS masih lebih kuat ketimbang kurs rupiah. Ini terlihat dari grafik harga yang membentuk beberapa lembah yang bergerak lebih tinggi (higher high).
Berdasarkan analisis kami, rupiah akan bergerak menuju level 14.900 per dolar AS, jika titik penghalang pertamanya (support 1) yang berada di level 14.550 berhasil dilewati dengan sempurna.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), rupiah membentuk pola persilangan emas (golden cross) atau ada kecenderungan dolar melanjutkan penguatannya atas rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Penutupan Pasar: Rupiah Tertekan Cuma 5 Poin ke Rp 14.295/US$
Bank Indonesia (BI) mengakui tahun ini tantangan global sangatlah berat. AS menuding beberapa negara sengaja melemahkan mata uangnya agar ekspor mereka lebih kompetitif. Perang dagang berubah bentuk menjadi perang mata uang (currency war).
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pun terus melemah. Hingga pukul 16:00 WIB, Selasa (24/7/2018), US$1 dibanderol Rp 14.525 atau menguat 0,28% terhadap rupiah. Level itu merupakan titik terlemahnya sepanjang tahun ini.
![]() |
Berdasarkan analisis kami, rupiah akan bergerak menuju level 14.900 per dolar AS, jika titik penghalang pertamanya (support 1) yang berada di level 14.550 berhasil dilewati dengan sempurna.
Berdasarkan indikator rerata pergerakan konvergen dan divergen (moving average convergence divergence/ MACD), rupiah membentuk pola persilangan emas (golden cross) atau ada kecenderungan dolar melanjutkan penguatannya atas rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/prm) Next Article Penutupan Pasar: Rupiah Tertekan Cuma 5 Poin ke Rp 14.295/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular