Fokus Investor

Musim Laporan Kinerja, Emiten Ramai-ramai Cetak Kenaikan Laba

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 July 2018 08:14
Jelang akhir Juli 2018, emiten mulai ramai merilis laporan keuangannya yang berakhir pada Juni lalu.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang akhir Juli 2018, emiten mulai ramai merilis laporan keuangannya yang berakhir pada Juni lalu. Mayoritas hasil laporan kinerja setengah tahun ini cukup menggembirakan dan bisa menjadi pertimbangan bagi investor untuk berinvestasi.

Selain itu, beberapa perusahaan juga melakukan aksi korporasi yang dilaporkan melalui Bursa Efek Indonesia (BEI).

Berikut kinerja keuangan dan aksi korporasi yang dilaporkan emiten sepanjang hari kemarin, Senin (23/7/2018), dan dirangkum CNBC Indonesia.


1. Transformasi & Inovasi Bawa Laba BTPN Naik 17% Jadi Rp 1,09 T
Transformasi dan inovasi digital yang dilakukan PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) berhasil menekan biaya operasional turun 12% dari Rp 2,73 triliun pada Juni 2017 menjadi Rp 2,40 triliun pada Juni 2018.


Hal ini berdampak pada rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income ratio/CIR) yang mencatatkan penurunan dari 63% menjadi 54% pada kurun yang sama.


2. Laba Bukit Asam Semester I-2018 Rp 2,57 T dan Mulai Bangun PLTU di Kuartal III
Emiten tambang batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan kenaikan signifikan laba bersih pada semester I-2018 menjadi Rp 2,57 triliun atau naik 49,45% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,72 triliun. Pertumbuhan laba bersih perseroan seiring dengan meningkatnya pendapatan PTBA pada semester I tahun ini menjadi Rp 10,52 triliun atau meningkat 17,28% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada kuartal-I 2017 sebesar Rp 8,96 triliun.


Perusahaan akan memulai tahap konstruksi proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sumsel 8 (Banko Tengah 2x620 MW) pada kuartal-III tahun ini. Nilai dari proyek tersebut mencapai US$1,68 miliar atau setara Rp 24 triliun.
3. Perolehan Kontrak Turun, Laba Bersih WSBP Naik 58,24%
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) mengantongi laba bersih naik 58,24% pada semester I-2018. Jumlah tersebut naik menjadi Rp 690,68 miliar dari Rp 436,45 miliar pada periode yang sama di tahun sebelumnya.


Laba bersih ini disumbangkan dari total nilai kontrak yang berhasil diperoleh perusahaan sepajang enam bulan pertama tahun ini yang sebesar Rp 2,97 triliun, meski turun dari raihan periode yang sama tahun lalu Rp 5,57 triliun.
4. Laba Semester I-2018 Waskita Rp 2,99 T, Naik 2 Kali Lipat
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengantongi laba bersih sepanjang semester I-2018 sebesar Rp 2,99 triliun, naik lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 1,28 triliun.


Kenaikan laba bersih ini didorong oleh naiknya pendapatan perusahaan sebesar 47,28% menjadi Rp 22,89 triliun di akhir periode enam bulan pertama tahun ini dari Rp 15,54 triliun. Meski demikian perusahaan mengalami peningkatan beban pokok penjualan 43,43% di periode ini menjadi Rp 18,17 triliun, naik dari Rp 12,85 triliun secara tahunan.


5. Pendapatan Langganan Intenet Naik, Laba LINK Tumbuh 11,54%
PT Link Net Tbk (LINK) mencatatkan kenaikan laba bersih 11,54% pada semester I-2018 menjadi Rp 546,81 miliar dibanding dengan laba bersih semester I tahun lalu sebesar Rp 490,23 miliar. Pertumbuhan laba bersih didorong oleh pendapatan perseroan yang naik 11,79% menjadi Rp 1,84 triliun dibandingkan pendapatan pada semester I tahun lalu sebesar Rp 1,65 triliun.



6. Laba Kuartal II-2018 Induk Usaha Gen FM & Jak FM Turun 19,8%

PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI) pengelola stasiun radio Gen FM dan Jak FM mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 19,88% menjadi Rp 17,73 miliar pada semester I-2018 dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 22,13 miliar.


Namun, pendapatan bersih perseroan meningkat 15,20% menjadi Rp 66,90 miliar dibandingkan dengan pendapatan bersih semester I-2017 senilai Rp 58,08 miliar.

7. Berencana Restrukturisasi, Ini Rincian Utang Bakrie Sumatera
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), salah satu anak usaha Bakrie Gorup, berencana merestrukturisasi utang besar-besaran hingga Rp 7 triliun dengan mekanisme debt to equity swap atau skema konversi utang menjadi saham pada tahun ini.


Nilai tersebut merupakan setengah dari total utang yang dimiliki perseroan saat ini seniali Rp 13,9 triliun di luar restrukturisasi yang berhasil dilakukan dengan penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) senilai Rp 338,48 miliar pada Juni 2018.

8. Laba Bank Panin Semester I-2018 Turun 8,58% jadi Rp 1,28 T
PT Bank Panin Tbk (PNBN) mencatat laba bersih turun 8,58%% menjadi Rp 1,279 triliun, turun dibandingkan perolehan semester I-2017 yang mencapai Rp 1,399 triliun. Penurunan laba bersih tersebut disebabkan pendapatan bunga yang turun 1,16% menjadi Rp 8,54 triliun pada semester I-2018 mencapai Rp 8,64 triliun.


(prm) Next Article Bursa Ambles, Harga Saham WSBP Cetak Rekor Terendah Sejak IPO

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular