Dolar AS Sudah Rp 14.500, Pertumbuhan Ekonomi Harus Mengalah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
20 July 2018 09:46
Impor Pun Perlu Dikurangi
Foto: Edward Ricardo
Sementara obat kedua adalah suka tidak suka impor harus dikurangi. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tingginya impor menyebabkan tekanan terhadap rupiah karena devisa yang melayang meninggalkan Indonesia. 

Namun, mengurangi impor juga berpotensi mengerem pertumbuhan ekonomi. Sebab dalam kondisi Indonesia yang sekarang, pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi juga membutuhkan impor yang lebih tinggi. Pasalnya, industri dalam negeri belum mampu memenuhi kebutuhan yang meningkat, terutama bahan baku dan barang modal. 

Namun lagi-lagi demi rupiah, sepertinya kecanduan terhadap impor juga harus ditekan. Walau ini akan berdampak kepada penurunan pasokan yang menghambat laju pertumbuhan ekonomi. 

Stabilitas rupiah sudah diputuskan menjadi prioritas dalam jangka pendek, baik oleh BI maupun pemerintah. Demi menyelamatkan rupiah, suka tidak suka pertumbuhan ekonomi memang perlu sedikit direm. 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 berada di kisaran 5,2%, di bawah asumsi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yaitu 5,4%. Sementara BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun ini di batas bawah kisaran target 5,1-5,5%.  

Demi rupiah, semua harus mengalah... 

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular