BI Mau Umumkan Suku Bunga Acuan, Obligasi Pemerintah Turun

Irvin Avriano A, CNBC Indonesia
19 July 2018 10:42
Investor juga akan menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan mengumumkan suku bunga acuan atau BI 7Day Repo Rate.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi pemerintah dibuka melemah pada perdagangan hari ini, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah akibat penguatan dolar Amerika Serikat. Selain itu, investor juga akan menunggu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang akan mengumumkan suku bunga acuan atau BI 7Day Repo Rate.

Data Reuters menunjukkan harga surat berharga negara (SBN) seluruh seri acuan terkoreksi sehingga melambungkan tingkat imbal hasilnya (yield). Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.

Kenaikan yield terbesar dan signifikan dialami seri acuan 10 tahun yaitu 14 basis poin (bps) menjadi 7,75%. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Seri acuan lain yaitu acuan 5 tahun mengalami kenaikan yield 2 bps menjadi 7,61%. Dua seri acuan lain mengalami kenaikan yield tipis dan cenderung tidak bergerak.

Tren penguatan dolar AS terjadi setelah adanya komentar bernada agresif (hawkish) dari Gubernur The Federal Reserve/The Fed Jerome Powell di hadapan Kongres AS Senin malam waktu Indonesia.

Pernyataan Powell yang menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi AS sudah mulai meyakinkan pemerintahan Trump, dan juga sekaligus semakin meyakinkan pelaku pasar global bahwa kebijakan moneter pemerintahan Trump akan berada pada jalur yang hawkish.

Kebijakan tersebut menjurus pada potensi kenaikan suku bunga dua kali lagi sehingga menggenapkan empat kali kenaikan tahun ini.

Penguatan greenback turut melemahkan posisi nilai tukar mata uang lain, termasuk nilai tukar garuda. Rupiah masih terkoreksi signifikan pagi ini sebesar 14 poin (-0,1%) menjadi Rp 14.426 per dolar AS.

Setiap pelemahan rupiah menyebabkan potensi keuntungan investasi investor global di produk domestik berdenominasi rupiah semakin tergerus.

Di sisi lain, pasar saham menguat mengingat sudah masuk periode musim publikasi laporan keuangan emiten di bursa. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 17 poin (+0,29%) menjadi 5.908.
(Irvin Avriano A./hps) Next Article Pasar Obligasi Pemerintah Stagnan, Saat Rupiah Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular