Merespons The Fed dan Menunggu BI, Rupiah Terlemah di Asia

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 July 2018 12:40
Pasar Tunggu Keputusan BI
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Ada pula sentimen domestik yang ikut membebani rupiah. Sepertinya investor cenderung wait and see jelang pengumuman suku bunga acuan esok hari.

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan Bank Indonesia (BI) masih akan menahan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate di 5,25%. Dari 12 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus, 10 di antaranya memperkirakan ‘hold’. Hanya dua yang memperkirakan ada kenaikan 25 basis poin menjadi 5,5%. Median konsensus ada di 5,25%.

Meski mayoritas suara pasar memperkirakan suku bunga ditahan, bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk dinaikkan. Sebab, pelemahan rupiah yang sudah mencapai 5,6% sejak awal tahun bisa saja memaksa BI untuk kembali menaikkan suku bunga acuan.

Oleh karena itu, investor pun memilih untuk bermain aman sambil menanti keputusan BI. Sikap ini dilakukan dengan melepas aset-aset berbasis rupiah.

Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 164,83 miliar pada perdagangan Sesi I. Sementara di pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang pemerintah tenor 10 tahun naik menjadi 7,593% dari penutupan kemarin di 7,56%.

Pelepasan aset-aset ini semakin membebani rupiah. Tekanan luar-dalam ini membuat rupiah jadi mata uang dengan depresiasi terdalam di Asia hingga tengah hari.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular