
Rupiah Catat Penguatan Hari Keempat Terhadap Ringgit
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
13 July 2018 11:00

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah masih bergerak menguat terhadap ringgit Malaysia sejak kemarin. Sentimen positif dari domestik mendukung rupiah melanjutkan penguatannya untuk hari yang keempat berturut-turut.
Pada Jumat (13/7/2018) pukul 10:40 WIB, 1 ringgit di pasar spot ditransaksikan di Rp 3.550. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
Salah satu sentimen positif dari dalam negeri yang mendorong penguatan itu adalah pengumuman penjualan barang-barang ritel yang menggembirakan. Pada periode Mei, Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan riil tumbuh 8,3% secara tahunan (year-on-year/YoY).
Catatan itu jauh mengungguli capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,3% YoY. Lebih lanjut, angka sementara untuk pertumbuhan Juni 2018 diperkirakan 6,8%, mengungguli capaian periode Juni 2017 yang sebesar 6,3%.
Data ini mengonfirmasi bahwa konsumsi masyarakat Indonesia menggeliat. Sebelumnya, perbaikan konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh derasnya impor barang konsumsi pada Mei, inflasi Juni yang lebih tinggi dari ekspektasi, serta data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terkuat sepanjang sejarah.
Faktor positif ini menenggelamkan posisi mata uang ringgit. Pasalnya dari internal Malaysia sendiri, belum ada data ekonomi pendukung yang menggembiarakan investor. Terbaru, rilis data tingkat produktivitas sektor industri pun kurang menggembirakan.
Departemen Statistik Malaysia menyebutkan tingkat produktifitas Mei hanya tumbuh 3% YoY. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tumbuh hingga 4,6%. Kondisi itu memberi rupiah melanjutkan reli penguatan terhadap mata uang Negeri Jiran.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Libas Ringgit Menyusul Kabar Buruk Industri Malaysia
Pada Jumat (13/7/2018) pukul 10:40 WIB, 1 ringgit di pasar spot ditransaksikan di Rp 3.550. Rupiah menguat 0,28% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.
![]() |
Data ini mengonfirmasi bahwa konsumsi masyarakat Indonesia menggeliat. Sebelumnya, perbaikan konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh derasnya impor barang konsumsi pada Mei, inflasi Juni yang lebih tinggi dari ekspektasi, serta data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang terkuat sepanjang sejarah.
Faktor positif ini menenggelamkan posisi mata uang ringgit. Pasalnya dari internal Malaysia sendiri, belum ada data ekonomi pendukung yang menggembiarakan investor. Terbaru, rilis data tingkat produktivitas sektor industri pun kurang menggembirakan.
Departemen Statistik Malaysia menyebutkan tingkat produktifitas Mei hanya tumbuh 3% YoY. Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan periode bulan sebelumnya yang tumbuh hingga 4,6%. Kondisi itu memberi rupiah melanjutkan reli penguatan terhadap mata uang Negeri Jiran.
TIM RISET CNCB INDONESIA
(ags/ags) Next Article Rupiah Libas Ringgit Menyusul Kabar Buruk Industri Malaysia
Most Popular