
Penjualan Ritel Melesat, Saham Barang Konsumsi Malah Turun
Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 July 2018 09:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Terlepas dari melesatnya penjualan barang-barang ritel di Indonesia, saham-saham barang konsumsi nyatanya malah dilepas investor. Pada pagi hari ini, sektor barang konsumsi melemah sebesar 0,35%, menjadikannya sektor dengan kontribusi negatif terbesar bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang sedang menguat sebesar 0,18% ke level 5.903,67.
Saham-saham sektor barang konsumsi yang dilepas investor diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,68%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,32%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-0,75%), PT Kimia Farma Tbk/KAEF (-1,26%), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-0,28%).
Untuk periode Mei, Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan riil tumbuh hingga 8,3% YoY, jauh mengungguli capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,3% YoY. Lebih lanjut, angka sementara untuk periode Juni diumumkan di level 6,8% YoY, mengungguli capaian periode Juni 2017 yang sebesar 6,3% YoY.
Data ini lantas mengonfirmasi bahwa konsumsi masyarakat Indonesia sudah mulai menggeliat. Sebelumnya, perbaikan konsumsi masyarakat ditunjukkan oleh derasnya impor barang konsumsi periode Mei dan inflasi bulan lalu yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Terhadang Depresiasi Rupiah
Depresiasi rupiah menjadi faktor utama yang menekan kinerja saham-saham sektor barang konsumsi. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah hingga 0,4% di pasar spot ke level Rp 14.437/dolar AS.
Ketika rupiah melemah, harga barang-barang impor akan naik. Jika kenaikan harga ini ditransmisikan kepada konsumen, konsumsi masyarakat yang sudah mendapatkan momentum bisa kembali lesu. Investor mengantisipasinya dengan melakukan aksi jual atas saham-saham barang konsumsi.
(ank/roy) Next Article Penjualan Ritel Melesat, Saham Barang Konsumsi Mulai Naik
Saham-saham sektor barang konsumsi yang dilepas investor diantaranya: PT Unilever Indonesia Tbk/UNVR (-0,68%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (-0,32%), PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (-0,75%), PT Kimia Farma Tbk/KAEF (-1,26%), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (-0,28%).
Untuk periode Mei, Bank Indonesia (BI) mencatat indeks penjualan riil tumbuh hingga 8,3% YoY, jauh mengungguli capaian periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,3% YoY. Lebih lanjut, angka sementara untuk periode Juni diumumkan di level 6,8% YoY, mengungguli capaian periode Juni 2017 yang sebesar 6,3% YoY.
Terhadang Depresiasi Rupiah
Depresiasi rupiah menjadi faktor utama yang menekan kinerja saham-saham sektor barang konsumsi. Hingga berita ini diturunkan, rupiah melemah hingga 0,4% di pasar spot ke level Rp 14.437/dolar AS.
Ketika rupiah melemah, harga barang-barang impor akan naik. Jika kenaikan harga ini ditransmisikan kepada konsumen, konsumsi masyarakat yang sudah mendapatkan momentum bisa kembali lesu. Investor mengantisipasinya dengan melakukan aksi jual atas saham-saham barang konsumsi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ank/roy) Next Article Penjualan Ritel Melesat, Saham Barang Konsumsi Mulai Naik
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular