
Jualan Sandang Laris Manis, Penjualan Eceran Februari Melesat
Taufan Adharsyah, CNBC Indonesia
09 April 2019 11:39

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan eceran di Indonesia pada bulan Februari 2019 terus meningkat. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) periode Februari 2019 yang sebesar 218,2 atau naik sebesar 9,1% periode yang sama tahun sebelumnya (Year-on-Year/YoY).
Pertumbuhan tersebut lebih besar dibanding IPR pada bulan Januari 2019 yang hanya mampu tumbuh sebesar 7,2% YoY.
Sebagai informasi, IPR dihasilkan dari Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) setiap bulan. Sejak Januari 2015, survei dilakukan terhadap lebih dari 700 pengecer sebagai responden yang tersebar di 10 kota besar di Indonesia.
Berdasarkan kelompok komoditas, peningkatan penjualan eceran pada bulan Februari 2019 terbesar terjadi pada subkelompok Sandang yang mana tumbuh sebesar 33,7% (YoY). Peningkatan tersebut juga lebih tinggi dibanding Januari 2019 yang tumbuh hanya sebesar 27,9% YoY.
Kelompok barang Budaya dan Rekreasi menyusul dengan pertumbuhan sebesar 26,5% YoY.
Sedangkan penjualan kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi masih terus tumbuh negatif. Kelompok tersebut mengalami kontraksi penjualan hingga sebesar 8,7% YoY pada bulan Februari 2019. Namun setidaknya tidak sedalam kontraksi di bulan Januari 2019 yang mencapai 14,2%.
Bila dilihat lebih lanjut, sudah sejak bulan April 2017 kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi selalu tumbuh negatif.
Peningkatan penjualan eceran paling pesat terjadi di Kota Surabaya, dengan pertumbuhan IPR mencapai 55,6% YoY pada bulan Februari 2018. Disusul oleh Manado dengan pertumbuhan penjualan eceran mencapai 32,1% YoY. Sedangkan penjualan eceran di Kota Bandung, Banjarmasin, dan Manado harus rela terkontraksi masing-masing sebesar 11%, 4,1%, dan 0,4%.
Dalam laporan survei, BI memperkirakan penjualan eceran pada kuartal I-2019 akan tumbuh sebesar 8,1% YoY. Lebih besar dibanding peningkatan pada kuartal IV-2018 yang sebesar 4,7% YoY. Lagi-lagi, prediksi peningkatan paling pesat terjadi pada subkelompok Sandang yaitu sebesar 34,1% YoY pada kuartal I-2019. Lebih dalam pada subkelompok tersebut terjadi pada pakaian jadi dan alas kaki.
Adapun kelompok Barang Budaya dan Rekreasi juga diprediksi tumbuh 20,7% YoY pada kuartal I-2019, didorong oleh peningkatan penjualan komoditas mainan anak-anak dan alat tulis.
Selain penjualan eceran, BI juga memperkirakan harga masih akan relatif terjaga pada 3 dan 6 bulan mendatang (Mei dan Agustus 2019). Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 153,9, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 154,3. Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan yang akan datang juga turun dari bulan sebelumnya menjadi 157,9.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Penjualan Eceran Januari 2020 Masih Melemah
Pertumbuhan tersebut lebih besar dibanding IPR pada bulan Januari 2019 yang hanya mampu tumbuh sebesar 7,2% YoY.
Sebagai informasi, IPR dihasilkan dari Survei Penjualan Eceran (SPE) yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) setiap bulan. Sejak Januari 2015, survei dilakukan terhadap lebih dari 700 pengecer sebagai responden yang tersebar di 10 kota besar di Indonesia.
Berdasarkan kelompok komoditas, peningkatan penjualan eceran pada bulan Februari 2019 terbesar terjadi pada subkelompok Sandang yang mana tumbuh sebesar 33,7% (YoY). Peningkatan tersebut juga lebih tinggi dibanding Januari 2019 yang tumbuh hanya sebesar 27,9% YoY.
Kelompok barang Budaya dan Rekreasi menyusul dengan pertumbuhan sebesar 26,5% YoY.
Sedangkan penjualan kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi masih terus tumbuh negatif. Kelompok tersebut mengalami kontraksi penjualan hingga sebesar 8,7% YoY pada bulan Februari 2019. Namun setidaknya tidak sedalam kontraksi di bulan Januari 2019 yang mencapai 14,2%.
Bila dilihat lebih lanjut, sudah sejak bulan April 2017 kelompok barang Peralatan Informasi dan Komunikasi selalu tumbuh negatif.
Peningkatan penjualan eceran paling pesat terjadi di Kota Surabaya, dengan pertumbuhan IPR mencapai 55,6% YoY pada bulan Februari 2018. Disusul oleh Manado dengan pertumbuhan penjualan eceran mencapai 32,1% YoY. Sedangkan penjualan eceran di Kota Bandung, Banjarmasin, dan Manado harus rela terkontraksi masing-masing sebesar 11%, 4,1%, dan 0,4%.
![]() |
Dalam laporan survei, BI memperkirakan penjualan eceran pada kuartal I-2019 akan tumbuh sebesar 8,1% YoY. Lebih besar dibanding peningkatan pada kuartal IV-2018 yang sebesar 4,7% YoY. Lagi-lagi, prediksi peningkatan paling pesat terjadi pada subkelompok Sandang yaitu sebesar 34,1% YoY pada kuartal I-2019. Lebih dalam pada subkelompok tersebut terjadi pada pakaian jadi dan alas kaki.
Adapun kelompok Barang Budaya dan Rekreasi juga diprediksi tumbuh 20,7% YoY pada kuartal I-2019, didorong oleh peningkatan penjualan komoditas mainan anak-anak dan alat tulis.
Selain penjualan eceran, BI juga memperkirakan harga masih akan relatif terjaga pada 3 dan 6 bulan mendatang (Mei dan Agustus 2019). Tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan yang akan datang sebesar 153,9, lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang sebesar 154,3. Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 6 bulan yang akan datang juga turun dari bulan sebelumnya menjadi 157,9.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(taa/taa) Next Article Penjualan Eceran Januari 2020 Masih Melemah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular