BI: Indeks Penjualan Riil Tumbuh 3,5% di Agustus, Dipimpin Sandang

Zahwa Madjid, CNBC Indonesia
09 October 2025 11:11
Seorang Karyawan berdiri di depan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Seorang Karyawan berdiri di depan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (11/9/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencatat pada Agustus 2025, Indeks Penjualan Riil (IPR) secara tahunan tumbuh sebesar 3,5% (yoy).  IPR ini lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 4,7% (yoy). Menurut BI, pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh peningkatan penjualan Subkelompok Sandang.

"Secara bulanan, penjualan eceran pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 0,6% (mtm), meningkat dari kontraksi sebesar 4,1% (mtm) pada Juli 2025 seiring dengan terjaganya permintaan pada periode peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia 2025," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam siaran pers, Kamis (9/10/2025).

Adapun, IPR September 2025 diprakirakan tumbuh sebesar 5,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 3,5% (yoy).

Denny mengatakan peningkatan penjualan eceran tersebut terutama bersumber dari pertumbuhan penjualan Kelompok Makanan, Minuman dan Tembakau, Perlengkapan Rumah Tangga Lainnya, serta Barang Budaya dan Rekreasi.

"Secara bulanan, penjualan eceran pada September 2025 diprakirakan sedikit terkontraksi sebesar 0,3% (mtm) terutama dipengaruhi oleh penurunan pada Subkelompok Sandang," kata Denny.

Lebih lanjut, dari sisi harga, BI melihat tekanan inflasi pada tiga dan enam bulan yang akan datang, yakni November 2025 dan Februari 2026 diprakirakan stabil. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) November 2025 dan Februari 2026 masing-masing sebesar 134,6 dan 169,2, relatif stabil dibandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 134,8 dan 169,3.

Dari laporan BI, penjualan eceran diperkirakan akan meningkat pada tiga bulan ke depan, yakni November dan akan turun pada enam bulan ke depan, yakni Februari 2026.

Indeks Ekspektasi Penjualan pada November 2025 sebesar 146,8, lebih tinggi dibandingkan 143 pada periode sebelumnya. Ini dorong oleh persiapan Natal dan Tahun Baru.

Sementara itu, IEP pada Februari akan berkurang karena jumlah hari kerja yang pendek. IEP Februari 2026 diperkriakan akan mencapai 142,3, lebih rendah dari periode sebelumnya yang diperkirakan 157,5.


(haa/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laporan BI: Penjualan Eceran April 2025 Diperkirakan Kontraksi 6,9%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular