
Analis : IHSG Menghadapi Tekanan Hingga Menguat Terbatas
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
12 July 2018 08:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,2% ke level 5.893,36 pada perdagangan kemarin Rabu (12/7/18) setelah sempat mengalami pelemahan di awal sesi perdagangan.
Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, para analis memperkirakan bahwa IHSG akan mengalami koreksi dengan tekanan regional yaitu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China hingga penguatan terbatas.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan terjadi potensi pelemahan dari IHSG pada perdagangan hari ini mengawali penguatan yang terjadi kemarin. Diperkirakan, IHSG akan melemah hingga mendekati level 5.650.
Kemudian analis PT Valbury Sekuritas Indonesia memperkirakan IHSG berada pada level support 5.770-5.845. sedangkan untuk level resistance diperkirakan pada 5.920-5.995.
Meningkatnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China, menjadi salah satu faktor yang berimbas pada tekanan terhadap IHSG.
Sementara itu, analis PT Mega Capital Sekuritas justru memperkirakan bahwa menguatnya bursa regional pada pagi ini, medukung penguatan pada perdagangan IHSG. Kisaran penguatan yang diberikan di level 5.830-5.950.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support level 5858-5872 untuk menahan pelemahan lebih lanjut.
Dirinya menambahkan, level resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5909-5924. Penguatan IHSG tersebut tetap harus tetap diwaspadai dengan sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah.
Untuk hari ini, beberapa saham emiten batu bara patut diperhatikan. Diantaranya saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Selain itu, saham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga perlu dicermati.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, para analis memperkirakan bahwa IHSG akan mengalami koreksi dengan tekanan regional yaitu perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China hingga penguatan terbatas.
Meningkatnya ketegangan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China, menjadi salah satu faktor yang berimbas pada tekanan terhadap IHSG.
Sementara itu, analis PT Mega Capital Sekuritas justru memperkirakan bahwa menguatnya bursa regional pada pagi ini, medukung penguatan pada perdagangan IHSG. Kisaran penguatan yang diberikan di level 5.830-5.950.
Sedangkan Pengamat Pasar Modal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada menambahkan diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support level 5858-5872 untuk menahan pelemahan lebih lanjut.
Dirinya menambahkan, level resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5909-5924. Penguatan IHSG tersebut tetap harus tetap diwaspadai dengan sentimen-sentimen yang dapat membuat IHSG kembali melemah.
Untuk hari ini, beberapa saham emiten batu bara patut diperhatikan. Diantaranya saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) hingga saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO).
Selain itu, saham emiten perbankan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) hingga PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) juga perlu dicermati.
(roy) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular