Rupiah Menguat, Gubernur BI: Ini Tanda Kebijakan Sudah Tepat

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 July 2018 14:15
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengklaim penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi belakangan merupakan tanda kebijakan yang ditempuh bank sentral tepat.

"Alhamdulillah kondisi pasar keuangan kita khususnya nilai tukar rupiah tambah stabil ini menunjukan bahwa langkah-langkah kebijakan kita itu langkah yang tepat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung DPR, Rabu (11/7/2018).

"Kami sampaikan, bahwa kenaikan suku bunga kemarin dimaksudkan supaya pasar keuangan Indonesia itu kompetitif khususnya pasar SBN [Surat Berharga Negara], dan Alhamdulillah dalam beberapa waktu terakhir ini terjadi arus masuk asing ke SBN dan itu menjadi sisi positif," katanya.

Perry menegaskan, arah kebijakan bank sentral ke depan akan tetap mengedepankan stabilitas perekonomian, dengan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

"Arah kebijakan moneter ke depan untuk jaga stabilitas ekonomi, khususnya nilai tukar. Kami akan melakukan kebijakan pre-emptive," kata Perry.

Berbagai risiko yang berpotensi memengaruhi nilai tukar, antara lain kenaikan Fed Fund Rate (bunga acuan AS), rencana Bank Sentral Eropa (ECB) yang mengurangi stimulus moneter, dan premi risiko yang meningkat.

Namun, Perry menegaskan, risiko tersebut telah masuk dalam kalkulasi bank sentral. Ke depan, BI akan tetap memantau perkembangan ekonomi global, dengan tetap mempertimbangkan bauran kebijakan moneter.

"Ke depan seperti apa, kami akan pantau kondisi di internasional dan mempertimbangkan bauran kebijakan moneter. Moneter tetap pro stability," tegasnya.

"Kami tegaskan, komitmen BI untuk terus ada di pasar untuk memantau pasar menjaga stabilitas ekonomi dan menjaga stabilitas nilai tukar dengan berbagai instrumen yang ada," jelasnya.

(dru) Next Article Gubernur BI: Sejak 2018, Dunia Sedang Tak Ramah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular