
BI: Surplus Neraca Dagang Juni bisa US$ 1 Miliar
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 July 2018 13:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) merevisi proyeksi surplus neraca perdagangan Juni 2018 menjadi lebih dari US$ 1 miliar. Bank sentral sebelumnya, memperkirakan surplus di angka US$ 900 juta.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo usai menghadiri pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun 2019 dan RKP tahun 2019 dengan agenda penyampaian dan pengesahan laporan panja.
"Data terakhir, neraca perdagangan Juni bisa lebih dari US$ 900 juta. Tapi bahkan bisa lebih dari US$ 1 miliar," kata Perry di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Dengan surplus tersebut, mantan Deputi Gubernur BI itu memperkirakan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sepanjang tahun akan tetap berada di bawah 2,5% dari produk domestik bruto (PDB).
Meski demikian, Perry tak memungkiri defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 akan lebih tinggi. Hal itu, menurut bank sentral lebih banyak disebabkan oleh faktor musiman.
"Jadi tidak usah kaget atau khawatir, karena akan turun di kuartal III-2018. Keseluruhan tahun, jadi under 2,5%," katanya.
Sebagai informasi, kinerja neraca perdagangan dalam lima bulan terakhir kurang begitu menggembirakan. Selama periode tersebut, neraca perdagangan mengalami defisit empat kali.
(dru) Next Article Jadwal Operasional Bank Indonesia Saat Libur Idul Fitri 2021
Hal tersebut dikemukakan Gubernur BI Perry Warjiyo usai menghadiri pembahasan pembicaraan pendahuluan RAPBN tahun 2019 dan RKP tahun 2019 dengan agenda penyampaian dan pengesahan laporan panja.
"Data terakhir, neraca perdagangan Juni bisa lebih dari US$ 900 juta. Tapi bahkan bisa lebih dari US$ 1 miliar," kata Perry di gedung parlemen, Jakarta, Rabu (11/7/2018).
Meski demikian, Perry tak memungkiri defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 akan lebih tinggi. Hal itu, menurut bank sentral lebih banyak disebabkan oleh faktor musiman.
"Jadi tidak usah kaget atau khawatir, karena akan turun di kuartal III-2018. Keseluruhan tahun, jadi under 2,5%," katanya.
Sebagai informasi, kinerja neraca perdagangan dalam lima bulan terakhir kurang begitu menggembirakan. Selama periode tersebut, neraca perdagangan mengalami defisit empat kali.
(dru) Next Article Jadwal Operasional Bank Indonesia Saat Libur Idul Fitri 2021
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular