Perang Dagang Memanas, Reli Pasar Obligasi Terhenti

Irvin Avriano, CNBC Indonesia
11 July 2018 12:25
Pasar obligasi pemerintah dibuka terkoreksi tipis hingga siang ini, menghentikan reli harga sejak Rabu pekan lalu.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar obligasi pemerintah dibuka terkoreksi tipis hingga siang ini, menghentikan reli harga sejak Rabu pekan lalu. Penurunan harga obligasi itu terjadi seiring dengan sentimen negatif investor global akibat perang dagang yang kembali memanas. 

Berdasarkan data Reuters, melemahnya harga seluruh seri acuan (benchmark) membuat tingkat imbal hasilnya (yield) naik. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder. 

Surat Berharga Negara (SBN) seri acuan tenor panjang (20 tahun) mengalami kenaikan yield terdalam yaitu 7 basis poin (bps), diikuti seri acuan tenor menengah (10 tahun dan 15 tahun) masing-masing 3 bps dan 2 bps. Seri acuan pendek mengalami kenaikan yield paling rendah yaitu 0,2 bps. 

Rerata pergerakan yield dari empat seri benchmark juga lebih rendah, yakni hanya 3,25 bps, di bawah rerata rentang pergerakan sejak Awal Juli yang mencapai 7,6 bps. Minimnya pergerakan menunjukkan pelaku pasar surat utang pemerintah hari ini tidak terlalu aktraktif di pasar. 

Perang Dagang Memanas, Reli Pasar Obligasi TerhentiSumber: Reuters

Saat ini, sentimen negatif kembali membuat pasar investasi global relatif berkontraksi setelah ramainya pemberitaan terkait kebijakan ekonomi pemerintahan Trump.

Tadi malam pemerintah AS dikabarkan akan mengenakan bea masuk tambahan terhadap impor produk China senilai total US$200 miliar.
 Hasilnya, pasar saham AS ditutup menguat dan disikapi negatif oleh memerahnya pasar saham Asia sejak pagi ini, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

Menjelang penutupan sesi perdagangan I, indeks acuan Indonesia itu turun 12 poin (0,21%) ke 5.869, seiring dengan pelemahan nilai tukar rupiah sebesar 0,24% menjadi Rp 14.390/dolar AS. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/hps) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular