Harga Minyak Tinggi, Transaksi Valas Capai Rp 84 T per Hari!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
11 July 2018 10:51
Nominal transaksi valuta asing (valas) di pasar domestik terus meningkat sejalan dengan capital outflow sejak awal 2018.
Foto: CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia - Nominal transaksi valuta asing (valas) di pasar domestik terus meningkat sejalan dengan arus modal keluar atau capital outflow sejak awal 2018.

Bank Indonesia (BI) mencatat adanya kebutuhan pembayaran pajak dan peningkatan harga minyak jadi faktor utamanya. Harga minyak dunia jenis Brent memang naik cukup tinggi dari kisaran US$ 60/barel di awal tahun menjadi di kisaran US$ 79/barel kemarin.


"Nominal transaksi valuta asing (valas) di pasar domestik pada triwulan I-2018 meningkat sejalan dengan capital outflow pada awal tahun, peningkatan harga minyak dan faktor musiman terkait kebutuhan pembayaran pajak. Rata-rata harian nominal transaksi valas meningkat menjadi sebesar US$ 6 miliar pada triwulan I-2018 dibandingkan triwulan IV-2017 sebesar US$ 5,3 miliar," demikian penjelasan BI.

Penjelasan BI tersebut tertuang dalam Laporan Perkembangan Kondisi Makroekonomi, Moneter, Sistem Keuangan, Sistem Pembayaran dan Pengedaran Uang Rupiah terbaru yang disampaikan oleh Gubernur BI Perry Warjiyo seperti dikutip, Rabu (11/7/2018).

Angka US$ 6 miliar setara dengan Rp 84 triliun [Kurs US$ 1 = Rp 14.000].

Peningkatan nominal transaksi valas terutama dipengaruhi kenaikan transaksi spot seiring dengan peningkatan kebutuhan transaksi pelaku pasar. Rata-rata harian transaksi spot pada periode laporan tercatat sebesar US$ 3,9 miliar per hari, meningkat 18% (qtq) dibandingkan triwulan sebelumnya

"Pada triwulan I-2018, komposisi transaksi derivatif tercatat 34% dari keseluruhan transaksi valas, turun dari triwulan sebelumnya sebesar 38%," tulis BI.

Penurunan proporsi transaksi derivatif itu merupakan dampak dari kenaikan transaksi spot yang relatif tinggi. Meskipun proporsi transaksi derivatif turun dibandingkan triwulan sebelumnya, namun nominal transaksi derivatif meningkat 2% dibandingkan triwulan I-2017.

(wed) Next Article Nasib RI Kini: Ramai Orang Bawa Kabur Dolar ke Luar Negeri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular