
Analis: Penguatan IHSG Akan Berlanjut Meski Terbatas
Gita Rossiana, CNBC Indonesia
11 July 2018 08:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,28% pada perdagangan Selasa, 10 Juli 2018 ke level Rp 5.881,76. Penguatan ini diprediksi akan kembali terjadi pada Rabu (11/7/2018) meskipun akan terbatas akibat pelemahan rupiah dan isu perang dagang.
Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengungkapkan IHSG pada hari ini diperkirakan akan berada pada level 5.807,76-5.844,76 untuk level support. Sementara itu, untuk level resisten akan berada pada 5.903,67-5.925,58.
"Terlihat pola three outside up candlestick pattern yang menunjukkan adanya potensi bullish continuation sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham bisa melanjutkan penguatannya," ucapnya.
Sejumlah saham yang patut menjadi perhatian investor, antara lain BBNI, BBTN, INCO, LPPF, MEDC, dan WTON.
Sementara itu, Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi pasar global yang positif, terutama Wall Street yang ditutup menguat [ada hari Selasa, dapat memberikan dukungan bagi IHSG ke zona hijau. Namun, apresiasi indeks diperkirakan terbatas pada hari ini, karena faktor nilai rupiah tetap menjadi perhatian pelaku pasar.
Adapun level IHSG untuk level support akan berada di 5.786-5845 sedangkan level resisten di angka 5.904-5.963.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan setelah IHSG mengalami kenaikan selama dua hari sekitar 187 poin, penguatan indeks perkirakan mulai melambat Rabu ini.
"Hal ini seiring kembali melemahnya rupiah mendekati level 14.400 dan EIDO hanya menguat tipis +0.2% di tengah rebound-nya harga komoditas logam nikel serta timah," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/7/2018).
"IHSG perlu breakout 5,950 untuk mengawali uptrend dan hal tersebut terjadi pada Agustus 2018 atau paling cepat di akhir Juli 2018. IHSG kembali terancam downtrend bila turun di bawah 5,600," paparnya.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Analis Binaartha Parama Sekuritas M. Nafan Aji Gusta mengungkapkan IHSG pada hari ini diperkirakan akan berada pada level 5.807,76-5.844,76 untuk level support. Sementara itu, untuk level resisten akan berada pada 5.903,67-5.925,58.
Berdasarkan indikator, adapun MACD sudah membentuk pola golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI telah bergerak ke atas menuju ke area overbought.
"Terlihat pola three outside up candlestick pattern yang menunjukkan adanya potensi bullish continuation sehingga diharapkan agar pergerakan indeks saham bisa melanjutkan penguatannya," ucapnya.
Sementara itu, Valbury Sekuritas Indonesia memprediksi pasar global yang positif, terutama Wall Street yang ditutup menguat [ada hari Selasa, dapat memberikan dukungan bagi IHSG ke zona hijau. Namun, apresiasi indeks diperkirakan terbatas pada hari ini, karena faktor nilai rupiah tetap menjadi perhatian pelaku pasar.
Adapun level IHSG untuk level support akan berada di 5.786-5845 sedangkan level resisten di angka 5.904-5.963.
Head of Research MNC Sekuritas Edwin Sebayang menjelaskan setelah IHSG mengalami kenaikan selama dua hari sekitar 187 poin, penguatan indeks perkirakan mulai melambat Rabu ini.
"Hal ini seiring kembali melemahnya rupiah mendekati level 14.400 dan EIDO hanya menguat tipis +0.2% di tengah rebound-nya harga komoditas logam nikel serta timah," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/7/2018).
Samuel Sekuritas melalui risetnya menilai kendati terjadi kenaikan IHSG, namun indeks saat ini sudah overbought atau jenuh beli sehingga terancam turun. Namun penurunan kali ini adalah bagian dari proses mengakhiri downtrend (bottoming) sehingga IHSG diperkirakan tidak turun di bawah 5,600 melainkan hanya sampai mendekati 5,700.
"IHSG perlu breakout 5,950 untuk mengawali uptrend dan hal tersebut terjadi pada Agustus 2018 atau paling cepat di akhir Juli 2018. IHSG kembali terancam downtrend bila turun di bawah 5,600," paparnya.
(prm) Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
Most Popular