
Rupiah Melemah 0,12% terhadap Poundsterling
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
09 July 2018 15:27

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap Poundsterling pada siang ini. Sentimen pelemahan ini seiring ekspektasi perbaikan ekonomi di Negeri Ratu Elizabeth.
Pada Senin (9/7/2018) pukul 15:11 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 19.104,76. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.
Pelemahan ini mendorong harga jual poundsterling menembus Rp 19.300. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional pukul 14:50 WIB:
Salah satu indikator timbulnya ekspektasi perbaikan ekonomi di Inggris yaitu pulihnya sektor industri khususnya manufaktur. Data Office for National Statistics per April 2018, Pertumbuhan output sektor manufaktur tumbuh hingga 1,4%.
Reuters memperkirakan pertumbuhan akan terus berlanjut pada Mei dengan menyentuh angka 2%. Pertumbuhan ini berimbas kepada perkiraan kenaikan output sektor industri secara keseluruhan hingga 1,9%. Pulihnya sektor manufaktur menjadi berita baik bagi ekonomi Negeri Ratu Elizabeth.
Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 23%. Selain itu, sektor ini juga mampu menyediakan lapangan kerja baru hingga 5 juta. Dengan ekspektasi pertumbuhan sektor manufaktur, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Inggris akan lebih tinggi.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2018 hanya tumbuh 1,2% atau cenderung stagnan dibandingkan periode bulan sebelumnya. Ekspektasi ini juga memberikan sentimen positif bagi mata uang domestik, sehingga mampu menguat terhadap mata uang global termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article PDB Inggris Membaik, Rupiah Melemah 0,1% lawan Poundsterling
Pada Senin (9/7/2018) pukul 15:11 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 19.104,76. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.
Pelemahan ini mendorong harga jual poundsterling menembus Rp 19.300. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional pukul 14:50 WIB:
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.749,00 | Rp 19.233,00 |
Bank BNI | Rp 18.835,00 | Rp 19.292,00 |
Bank BRI | Rp 18.924,45 | Rp 19.160,29 |
Bank BCA | Rp 18.848,00 | Rp 19.317,00 |
Salah satu indikator timbulnya ekspektasi perbaikan ekonomi di Inggris yaitu pulihnya sektor industri khususnya manufaktur. Data Office for National Statistics per April 2018, Pertumbuhan output sektor manufaktur tumbuh hingga 1,4%.
Reuters memperkirakan pertumbuhan akan terus berlanjut pada Mei dengan menyentuh angka 2%. Pertumbuhan ini berimbas kepada perkiraan kenaikan output sektor industri secara keseluruhan hingga 1,9%. Pulihnya sektor manufaktur menjadi berita baik bagi ekonomi Negeri Ratu Elizabeth.
Kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi mencapai 23%. Selain itu, sektor ini juga mampu menyediakan lapangan kerja baru hingga 5 juta. Dengan ekspektasi pertumbuhan sektor manufaktur, maka bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Inggris akan lebih tinggi.
Pasalnya, pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2018 hanya tumbuh 1,2% atau cenderung stagnan dibandingkan periode bulan sebelumnya. Ekspektasi ini juga memberikan sentimen positif bagi mata uang domestik, sehingga mampu menguat terhadap mata uang global termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/hps) Next Article PDB Inggris Membaik, Rupiah Melemah 0,1% lawan Poundsterling
Most Popular