
PDB Inggris Membaik, Rupiah Melemah 0,1% lawan Poundsterling
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 July 2018 15:15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah kembali melemah terhadap poundsterling pada siang ini, membawa akumulasi rupiah mencapai 600 poin sepanjang bulan ini.
Pada senin (16/7/2018) pukul 14:40 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 19.032,79. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.
Pelemahan mendorong harga jual poundsterling kembali di atas Rp 19.000. Berikut data perdagangan di empat bank terbesar nasional hingga pukul 14:25 WIB:
Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan ekpektasi kenaikan suku bunga acuan di Inggris, menyusul rilis data produk domestik bruto (PDB) pada Juni yang tumbuh 1,5%. Angka tersebut lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters di kisaran 1,4%.
Membaiknya ekonomi Negeri Ratu Elizabeth tidak lepas dari pembaikan sektor manufaktur. Data statisrik Inggris per Mei menyebutkan sektor manufaktur tumbuh 0,4% secara bulanan (month-on-month/MoM), atau lebih baik dari bulan sebelumnya yang tumbuh -1,3%.
Manufaktur merupakan salah satu sektor yang menopang pertumbuhan ekonomi Inggris. Data parlemen Inggris tahun 2017 menunjukkan sektor manufaktur menyediakan lapangan pekerjaan hingga 2,7 juta atau hampir 8% dari keseluruhan lapangan pekerjaan yang ada.
Membaiknya sektor manufaktur juga akan memacu pertumbuhan ekonomi sehingga investor berspekulasi Bank of England (BoE) akan menaikkan suku bunga acuan pada Agustus. Optimisme pasar terhadap hal tersebut bahkan mencapai 65%.
Persepsi kenaikan suku unga ini membuat poundsterling menguat termasuk kepada rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/wed) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Pada senin (16/7/2018) pukul 14:40 WIB, GBP 1 dibanderol Rp 19.032,79. Rupiah melemah 0,1% dibandingkan dengan perdagangan akhir pekan lalu.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 18.719,00 | Rp 19.201,00 |
Bank BNI | Rp 18.825,00 | Rp 19.282,00 |
Bank BRI | Rp 18.929,06 | Rp 19.161,55 |
Bank BCA | Rp 18.800,00 | Rp 19.267,00 |
Pelemahan rupiah terjadi seiring dengan ekpektasi kenaikan suku bunga acuan di Inggris, menyusul rilis data produk domestik bruto (PDB) pada Juni yang tumbuh 1,5%. Angka tersebut lebih tinggi dari konsensus yang dihimpun oleh Reuters di kisaran 1,4%.
Membaiknya ekonomi Negeri Ratu Elizabeth tidak lepas dari pembaikan sektor manufaktur. Data statisrik Inggris per Mei menyebutkan sektor manufaktur tumbuh 0,4% secara bulanan (month-on-month/MoM), atau lebih baik dari bulan sebelumnya yang tumbuh -1,3%.
Membaiknya sektor manufaktur juga akan memacu pertumbuhan ekonomi sehingga investor berspekulasi Bank of England (BoE) akan menaikkan suku bunga acuan pada Agustus. Optimisme pasar terhadap hal tersebut bahkan mencapai 65%.
Persepsi kenaikan suku unga ini membuat poundsterling menguat termasuk kepada rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/wed) Next Article Rupiah Loyo, Ini Curhatan Pengusaha
Most Popular