Perang Dagang AS-China Meletus, Bursa Asia Diperkirakan Naik
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
09 July 2018 06:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa-bursa saham Asia diperkirakan akan menguat pada perdagangan hari Senin (9/7/2018) menyusul reli Wall Street akhir pekan lalu akibat kuatnya data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) bulan Juni.
Sementara itu, perdagangan tetap menjadi area yang dipantau ketat oleh investor setelah AS dan China saling balas pengenaan bea masuk pekan lalu.
Di Australia, futures SPI/ASX 200 lebih tinggi 0,42% di akhir sesi perdagangan hari Jumat.
Wall Street ditutup menguat pada perdagangan hari Jumat karena perhatian investor yang lebih terfokus pada data lapangan kerja yang lebih baik dari perkiraan.
Dow Jones Industrial Average naik 0,41% ke posisi penutupan 24.456,48, S&P 500 bertambah 0,85% menjadi 2.759,82, dan Nasdaq Composite melompat 1,34% ke level 7.688,39, CNBC International melaporkan.
Kenaikan itu menutupi perkembangan isu perdagangan global yang mendominasi pada hari Jumat ketika AS mengaktifkan pengenaan bea masuk terhadap berbagai produk China senilai US$34 miliar (Rp 490 triliun).
China tak tinggal diam. Negeri Tirai Bambu segera menerapkan bea impornya terhadap barang-barang dari AS dengan nilai total yang sama. Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya tidak memiliki pilihan selain merespons langkah AS setelah Negeri Paman Sam meluncurkan perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi.
Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan tarif terhadap tambahan barang-barang China senilai US$16 miliar akan dikenakan dua minggu lagi dan ia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan bea tambahan terhadap produk China lainnya senilai US$500 miliar.
(prm) Next Article Bursa Asia Dominan Ditutup Melemah Jelang Lebaran
Sementara itu, perdagangan tetap menjadi area yang dipantau ketat oleh investor setelah AS dan China saling balas pengenaan bea masuk pekan lalu.
Kontrak berjangka (futures) mengindikasikan pembukaan perdagangan yang lebih tinggi di bursa Jepang dan Australia di hari pertama pekan ini. Futures Nikkei yang diperdagangkan di Chicago naik 0,33% dibandingkan penutupan di perdagangan sebelumnya.
Di Australia, futures SPI/ASX 200 lebih tinggi 0,42% di akhir sesi perdagangan hari Jumat.
Dow Jones Industrial Average naik 0,41% ke posisi penutupan 24.456,48, S&P 500 bertambah 0,85% menjadi 2.759,82, dan Nasdaq Composite melompat 1,34% ke level 7.688,39, CNBC International melaporkan.
Kenaikan itu menutupi perkembangan isu perdagangan global yang mendominasi pada hari Jumat ketika AS mengaktifkan pengenaan bea masuk terhadap berbagai produk China senilai US$34 miliar (Rp 490 triliun).
China tak tinggal diam. Negeri Tirai Bambu segera menerapkan bea impornya terhadap barang-barang dari AS dengan nilai total yang sama. Kementerian Perdagangan China mengatakan pihaknya tidak memiliki pilihan selain merespons langkah AS setelah Negeri Paman Sam meluncurkan perang dagang terbesar dalam sejarah ekonomi.
Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengatakan tarif terhadap tambahan barang-barang China senilai US$16 miliar akan dikenakan dua minggu lagi dan ia sedang mempertimbangkan untuk mengenakan bea tambahan terhadap produk China lainnya senilai US$500 miliar.
(prm) Next Article Bursa Asia Dominan Ditutup Melemah Jelang Lebaran
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular