Akuisisi Pertagas, Peringkat PGN Dipertahankan Moody's

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
06 July 2018 17:16
PGN dan Pertamina akan membahas lebih lanjut terkait rencana untuk mengakuisisi sisa 49% saham Pertagas.
Foto: Ist PGN
Jakarta, CNBC Indonesia - Moody's Investors Service pada Jumat (6/7/2018) menegaskan kembali peringkat PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) dan peringkat utang Baa2 dengan proyeksi stabil, setelah perseroan mengumumkan akuisisi 51% saham Pertagas senilai Rp 16,6 triliun.

Moody's memahami bahwa PGN akan membiayai akuisisi dengan utang baru, sementara saldo kas perseroan pada 31 Maret 2018 sebesar US$ 1,19 miliar. PGN dan Pertamina akan membahas lebih lanjut terkait rencana untuk mengakuisisi sisa 49% saham Pertagas.

Perjanjian akuisisi telah ditandatangani dengan beberapa ketentuan yang harus dipenuhi sebelum akuisisi bisa diselesaikan.

"Penegasan peringkat PGN mencerminkan ekspektasi kami bahwa sementara neraca keuangan PGN akan melemah sebagai akibat dari penambahan utang dikeluarkan untuk mendanai akuisisi Pertagas, neraca akan tetap di atas tingkat toleransi untuk peringkatnya, "kata Abhishek Tyagi, Analis Senior dan VP Moody's.

Moody's mengharapkan bahwa financial leverage PGN akan berkisar pada pertengahan hingga tinggi selama beberapa tahun ke depan dibandingkan dengan 9%-12% toleransi pada peringkat yang sama. Harapan seperti itu didasarkan karena perusahaan mempertahankan pendapatan yang konsisten mengikuti kerangka peraturan untuk menetapkan tarif distribusi gas.

"Penegasan peringkat juga mencerminkan fakta bahwa dengan akuisisi ini, posisi pasar PGN di tengah-tengah Indonesia dan sektor gas hilir akan semakin menguat, mengingat PGN akan menjadi satu-satunya operator transmisi dan distribusi gas di Indonesia, " tambahnya Tyagi.

Panjang jaringan pipa gas PGN akan meningkat sekitar 30% setelah akuisisi, yang akan manjadi dasar strategi sinergi seperti penghematan biaya operasi dan belanja modal.

Moody's memproyeksi bahwa PGN mendapat dukungan dari Pemerintah Indonesia lewat Pertamina bila membutuhkan. Pemerintah Indonesia telah mempertahankan saham dwi warna di PGN, yang memungkinkan pemerintah untuk melaksanakan hak veto atas keputusan strategis perusahaan.

Peringkat dapat mengalami tekanan negatif jika ada materi yang melemahkan keuangan PGN yang diukur dengan konsolidasi utang terhadap kapitalisasi melebihi 60%-65% dan atau arus kas terhadap utang jatuh di bawah 9%-12%.

(dob/dob) Next Article PGN Bakal Bangun 50 Ribu Jargas di 2021, Ada yang Minat?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular