Dolar Australia Menguat Lawan Rupiah Berkat Reli Batu Bara

Alfado Agustio, CNBC Indonesia
06 July 2018 13:51
rupiah melemah terhadap dolar Australia pada siang hari ini, didorong oleh kenaikan harga komoditas ekspor andalan Negeri Kangguru.
Foto: REUTERS/Thomas White
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak melemah terhadap dolar Australia pada perdagangan siang hari ini. Pelemahan ini didorong oleh kenaikan harga komoditas ekspor andalan Negeri Kangguru. 

Pada Jumat (6/7/2018) pukul 11:45 WIB, AUD 1 dibanderol Rp 10.667,14. Rupiah melemah 0,46% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 
 
 
Dolar Australia Menguat Lawan Rupiah Berkat Reli Batu BaraSumber: Reuters
Pelemahan ini mendorong harga jual dolar Australia mendekati posisi Rp 10.800. Berikut data perdagangan dolar Australia di beberapa bank nasional hingga pukul 11:20 WIB:
 BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 10.388,00Rp 10.745,00
Bank BNIRp 10.518,00Rp 10.743,00
Bank BRIRp 10.544,83Rp 10.705,55
Bank BCARp 10.491,00Rp 10.778,00
Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang memanas, memberikan dampak yang kurang baik bagi global termasuk Australia dan Indonesia. Namun, Australia sedikit tertolong oleh kenaikan harga komoditas ekspor andalannya yaitu batu bara. 

Pada 
Kamis (5/7/2018), harga batu bara menyentuh posisi US$ 116,6/ton atau naik 0,09% dibandingkan hari sebelumnya. Posisi ini merupakan yang tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Sejak 2009 hingga 2017, produksi batu bara dari Negeri Kangguru memang terus meningkat. 
Dolar Australia Menguat Lawan Rupiah Berkat Reli Batu BaraSumber: Kementerian Perindustrian Australia
Dengan momentum harga batu bara yang terus merangkak naik, maka menjadi keuntungan yang tidak boleh dilewatkan oleh Australia, terutama dalam menambah pundi-pundi aliran devisa.  

Perang dagang memang sedikit berpengaruh terhadap ekspor batubara Australia khususnya ke China. Ini karena permintaan bahan baku diperkirakan turun sehingga menekan permintaan terhadap batu bara. 

Namun, dengan status sebagai produsen utama batu bara global, Australia bisa mencari pangsa pasar lain termasuk Indonesia yang masih mengimpor batu bara kualitas tinggi (batu bara kokas) untuk industri baja.  

Data Badan Pusat Statistik (BPS) per April 2018, impor batu bara Indonesia dari Australia mencapai US$199 juta atau terbesar ketiga setelah minyak dan gandum. Angka ini meningkat hampir US$13 juta dibandingkan sebulan sebelumnya.  

Dengan kondisi harga batu bara yang naik, maka aliran devisa Indonesia ke Australia pun ikut meningkat. Hal ini menyebabkan dolar Australia pun menguat terhadap rupiah.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Rupiah Kian Melemah Melawan Dolar Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular