Data Ritel UE Mengecewakan, Rupiah Menguat 0,41% Lawan Euro

alf, CNBC Indonesia
04 July 2018 15:18
Rupiah menguat terhadap euro sore ini, dipicu rilis data terbaru tingkat penjualan ritel di Uni-Eropa.
Foto: REUTERS/Kai Pfaffenbach
Jakarta, CNBC Indonesia - Kurs rupiah bergerak menguat terhadap euro pada perdagangan sore ini. Sentimen penguatan ini datang dari rilis data terbaru tingkat penjualan ritel di Uni-Eropa. 

Pada Rabu (4/7/2018) pukul 15:05 WIB, 1 euro dibanderol Rp 16.710,23. Rupiah menguat 0,41% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. 

Penguatan ini mendorong harga jual euro berada di bawah Rp 17.000/EUR. Berikut data perdagangan di beberapa bank nasional hingga pukul 14:50 WIB : 
BankHarga BeliHarga Jual
Bank MandiriRp 16.471,00Rp 16.890,00
Bank BNIRp 16.552,00Rp 16.968,00
Bank BRIRp 16.650,92Rp 16.865,78
Bank BCARp 16.561,00Rp 16.989,00
Euro Statistics merilis data terbaru perkembangan penjualan ritel per Mei 2018 di benua biru. Data tersebut menunjukkan tingkat penjualan ritel tumbuh 1,4% secara tahunan (year-on-year/YoY). Angka tersebut lebih rendah dari perkiraan Reuters di kisaran 1,5%. 

Turunnya penjualan ini disinyalir akibat kenaikan harga-harga barang di kawasan tersebut. Data indeks harga produksi di periode yang sama naik hingga 1% ke posisi 3% secara YoY. Ini lebih tinggi dari ekpektasi pasar di kisaran 2,7%. 

Kondisi ini sedikit berpengaruh terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Namun, optimisme masyarakat untuk berbelanja masih tertekan. Hal ini tergambar dari Consumer Confidence Final (Indeks Keyakinan Konsumen) periode Mei 2018 yang tumbuh minus 0,5%. 

Dengan kondisi ini, industri ritel terkena dampaknya sehingga ikut mengurangi tingkat penjualan. Akibatnya, investor pun ragu dengan kondisi ekonomi kawasan tersebut dan memberikan dampak negatif bagi mata uang domestik. 

Dus, euro melemah terhadap mata uang mitra dagangnya, termasuk rupiah.
 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article Lawan Euro, Rupiah Empat Hari Berturut-turut Menguat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular