
Anomali Cuaca Bantu Harga Batu Bara Naik 13,5% di Semester I
RHG, CNBC Indonesia
04 July 2018 15:12

Akan tetapi, seolah membuka lembaran baru, pergerakan batu bara berubah 180 derajat pada kuartal II-2018. Harga batu bara pada 1 Mei 2018 mencapai US$102,05 dan terus menguat, padahal selama lebih dari 2 bulan sebelumnya berada di bawah level US$100 per ton.
Ekspektasi pelemahan permintaan yang menjadi pemberat harga batu bara di kuartal I-2018 ternyata tidak terbukti. Volume permintaan komoditas ini ternyata menguat, khususnya dari Asia. Tanpa diduga, empat importir utama di Benua Kuning kompak mendongkrak permintaan.
Mengutip data Reuters, China mengimpor 104,5 juta ton batu bara pada periode Januari-Mei 2018, atau meningkat 10,2% dari periode yang sama pada 2017. Sementara itu, India, sang pengimpor terbesar kedua setelah China, mengimpor 77,4 juta ton batu bara pada 5 bulan pertama tahun ini, atau naik 3,3% secara tahunan.
Dari Asia Timur, Jepang yang menduduki peringkat ke-3 pengimpor batu bara terbesar di Asia, mengimpor 77,4 juta ton selama Januari-Mei 2018, naik 2,4 juta ton dari periode yang sama tahun lalu.
Korea Selatan yang berada di posisi keempat mengimpor 51,7 juta ton, atau naik 500.000 ton secara tahunan. Apabila ditotal, keempat negara tersebut mengimpor 16,1 juta ton lebih banyak dari tahun lalu pada periode Januari-Mei 2018.
(ags/ags)
Ekspektasi pelemahan permintaan yang menjadi pemberat harga batu bara di kuartal I-2018 ternyata tidak terbukti. Volume permintaan komoditas ini ternyata menguat, khususnya dari Asia. Tanpa diduga, empat importir utama di Benua Kuning kompak mendongkrak permintaan.
Mengutip data Reuters, China mengimpor 104,5 juta ton batu bara pada periode Januari-Mei 2018, atau meningkat 10,2% dari periode yang sama pada 2017. Sementara itu, India, sang pengimpor terbesar kedua setelah China, mengimpor 77,4 juta ton batu bara pada 5 bulan pertama tahun ini, atau naik 3,3% secara tahunan.
![]() |
(ags/ags)
Next Page
Anomali Cuaca Menjadi Berkah
Pages
Most Popular