Penguatan Harga Batu Bara Iringi Optimisme Coaltrans Bali

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
10 May 2018 15:16
Harga acuan batu bara dunia pada Kamis (10/5) menguat 0,2% ke US$98,15 per ton.
Foto: REUTERS/Mukesh Gupta/Files
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga acuan batu bara dunia pada Kamis (10/5/2018) menguat 0,2% ke US$98,15 per ton, mengiringi optimisme para pelaku usaha batu bara di Asia yang tengah berkumpul di Bali pada hari ini. Setahun terakhir, harga batu bara telah menguat rata-rata 34%.

Optimisme di Coaltrans Asia, yang merupakan konferensi batu bara terbesar dunia, berkebalikan dari ajang sama setahun sebelumnya di mana pelaku usaha di sektor tersebut dilanda pesimime karena harga energi fosil tersebut melemah selama lima tahun (2011-2015). Tahun ini, Coaltrans Asia yang ke-24 digelar di Nusa Dua, Bali, dihadiri sekitar 800 orang peserta.


Mengutip Reuters, optimisme tersebut terjadi setelah impor batu bara di China naik 9,3% dalam empat bulan pertama tahun ini, sementara penurunan impor di India 2018 diperkirakan berakhir pada tahun ini juga.

Permintaan batu bara di China menguat menyusul laporan di lapangan bahwa pesanan dari China bertumbuh untuk berbagai jenis batu bara, mulai dari kalori rendah asal Indonesia hingga kalori tinggi asal Australia.

Pada akhir pekan lalu, harga batu bara thermal di Australia menyentuh level US$101,35 per ton, yang merupakan lompatan sebesar 11,6% dari posisi terendahnya pada tahun ini sebesar US$90,68 pada akhir Maret.


Di Indonesia, batu bara berkadar kalori rendah juga mengalami penguatan harga. Argus Media mencatat harga batu bara di Indonesia berkadar 4.200 kilokalori per kilogram (kcal/kg) naik tipis ke US$42,79 per ton, dari posisi terendah 2018 di level US$41,08 yang dicetak pada 13 April.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/prm) Next Article Anomali Cuaca Bantu Harga Batu Bara Naik 13,5% di Semester I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular