Efek BI Repo Rate Memudar, SUN Jangka Panjang Tetap Naik

Irvin Avriano, CNBC Indonesia
03 July 2018 20:30
Harga surat utang negara (SUN) mulai turun seiring dengan memudarnya efek positif dari penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga surat utang negara (SUN) mulai turun seiring dengan memudarnya efek positif dari penaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pekan lalu. Sentimen negatif global dari perang dagang Amerika Serikat (AS) dengan mitra dagangnya masih menjadi momok bagi pasar.

Harga obligasi negara bertenor panjang (20 tahun) menjadi satu-satunya seri acuan yang naik di pasar sekunder hari ini. Tiga seri acuan lain yang lebih pendek turun.
Efek BI Repo Rate Memudar, SUN Jangka Panjang Tetap NaikSumber: Reuters
Data Reuters menunjukkan harga tiga seri acuan surat berharga negara (SBN) turun sehingga menyebabkan imbal hasilnya (yield) naik. Yield FR0075 turun tipis 1 basis poin (bps) menjadi 8,14% dari 8,15% kemarin. Pergerakan harga dan yield saling bertolak belakang di pasar sekunder.

Sebaliknya, seri FR0063 (acuan 5 tahun) mengalami kenaikan yield terbesar yaitu 14 basis poin (bps) menjadi 7,64%, diikuti FR0065 (acuan 15 tahun) sebesar 9 bps menjadi 8,24%, dan FR0063 (acuan 10 tahun) sebesar 3 bps menjadi 7,79%.

Kenaikan obligasi bertenor 20 tahun ini mengindikasikan investor secara fundamental masih optimistis terhadap ekspektasi jangka panjang makroekonomi Indonesia, meski pasar saham dan rupiah tengah menghadapi tekanan.

Secara teknis, penguatan surat utang negara (SUN) jangka panjang itu memberikan keuntungan ekstra bagi investor karena terjadi bersamaan dengan lelang rutin pemerintah. Investor berkepentingan mendapatkan harga yang lebih tinggi dalam lelang untuk memaksimalkan keuntungan mereka. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags) Next Article SUN Cetak Rekor, Pengamat: SUN RI Masih Menarik Bagi Investor

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular