
5 Tahun Lagi, Pemerintah Cuma Tarik Utang dalam Rupiah
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 July 2018 17:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana mengambil seluruh pembiayaan Surat Berharga Negara (SBN) dalam denominasi rupiah. Rencana tersebut, diharapkan bisa direalisasikan dalam jangka 5 tahun ke depan.
Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Scenaider Siahaan mengungkapkan, ada satu syarat utama untuk merealisasikan keinginan tersebut.
"Syaratnya, sistem jaminan nasional jalan. Karena ini memobilisasi dana dalam negeri. Kalau skema pensiunan pegawai negeri terbentuk, akan membantu," kata Scenaider di gedung parlemen, Selasa (3/7/2018).
"Kemudian, Tapera kalau jalan juga skemanya, maka 5 tahun ke depan semua pembiayaan semuanya rupiah. [...] Semakin cepat memobilisasi dana tabungan, bisa investasi lebih cepat," tambah dia.
Menurut Scenaider, ketika pembiayaan dalam negeri, pemerintah pun tak perlu lagi mencari pembiayaan dari luar negeri, yang sangat terpangaruh dari gejolak perekonomian global.
Apalagi, pemerintah memproyeksikan defisit anggaran tahun depan di kisaran 1,6% sampai 1,9% dari PDB. Dengan defisit yang semakin mengecil, maka pemerintah pun sejatinya tidak perlu repot mencari pembiayaan.
Meski demikian, Scenaider tak memungkiri, keinginan tersebut akan sulit dilakukan. Sebab sampai saat ini, upaya pemerintah mencari pendanaan melalui domestik masih cukup terbatas.
"Demand utama SBN ini kan dana pensiun dan asuransi. Ini lemah growth-nya. Ini yang sulit bagi kami mencari pendanaan dari domestik," tegasnya.
(dru) Next Article Kemenkeu: Asing Pegang SBN 100% Tak Apa-apa, Asal Setia
Direktur Strategi dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Scenaider Siahaan mengungkapkan, ada satu syarat utama untuk merealisasikan keinginan tersebut.
"Syaratnya, sistem jaminan nasional jalan. Karena ini memobilisasi dana dalam negeri. Kalau skema pensiunan pegawai negeri terbentuk, akan membantu," kata Scenaider di gedung parlemen, Selasa (3/7/2018).
Menurut Scenaider, ketika pembiayaan dalam negeri, pemerintah pun tak perlu lagi mencari pembiayaan dari luar negeri, yang sangat terpangaruh dari gejolak perekonomian global.
Apalagi, pemerintah memproyeksikan defisit anggaran tahun depan di kisaran 1,6% sampai 1,9% dari PDB. Dengan defisit yang semakin mengecil, maka pemerintah pun sejatinya tidak perlu repot mencari pembiayaan.
Meski demikian, Scenaider tak memungkiri, keinginan tersebut akan sulit dilakukan. Sebab sampai saat ini, upaya pemerintah mencari pendanaan melalui domestik masih cukup terbatas.
"Demand utama SBN ini kan dana pensiun dan asuransi. Ini lemah growth-nya. Ini yang sulit bagi kami mencari pendanaan dari domestik," tegasnya.
(dru) Next Article Kemenkeu: Asing Pegang SBN 100% Tak Apa-apa, Asal Setia
Most Popular