Dolar Betah di Rp 14.400, Ini yang Harus Dilakukan Pengusaha

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
03 July 2018 12:27
Nilai tukar memegang peranan penting dalam perencanaan bisnis perusahaan.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) terus melanjutkan keperkasaannya terhadap rupiah. Pada hari ini, Selasa (3/7/2018) pukul 12:00 WIB, US$1 di pasar spot berada pada posisi Rp 14.450, melemah 0,52% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin.

Depresiasi rupiah tentu akan memberikan pengaruh bagi perusahaan yang bahan bakunya berbasis impor. Namun, bagi perusahaan yang produksinya berorientasi ekspor, pelemahan rupiah bisa berdampak positif terhadap kas keuangan perusahaan.


Nilai tukar memegang peranan penting dalam perencanaan bisnis perusahaan. Oleh karena itu, beberapa hal perlu diperhatikan pelaku usaha di tengah kondisi rupiah yang makin lemah terhadap greenback.

Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menilai dalam kondisi seperti ini perusahaan yang berbasis bahan baku impor memang mau tidak mau harus memanfaatkan instrumen lindung nilai agar tidak terkena dampak pelemahan.

"Harus mencari instrumen hedging, dan melakukan pinjaman majemuk. Misalnya, rupiah dengan currency lain," kata Enrico saat berbincang dengan CNBC Indonesia, Selasa (3/7/2018).

Sementara itu, Ekonom Maybank Myrdal Gunarto menjelaskan ada beberapa hal yang bisa dilakukan perusahaan agar tidak terkena dampak lebih lanjut dari depresiasi rupiah.

Misalnya bagi pengusaha yang berorientasi lokal, dengan mengubah strategi marjin keuntungan, namun tetap memprioritaskan preferensi konsumsi, sampai dengan mengubah arah bisnis ke depan.

"Dari yang tadinya berorientasi domestik menjadi orientasi ekspor seiring dengan kondisi perbaikan ekonomi global yang mendorong kenaikan permintaan global," tegasnya.
(prm) Next Article BI: 2019, Rupiah Lebih Stabil!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular