Buntuti Wall Street, Bursa Jepang Dibuka Naik
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 July 2018 07:25
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Jepang dibuka menguat pada perdagangan hari Selasa (3/7/2018) sejalan dengan kenaikan yang dicatatkan Wall Street dini hari tadi. Selain itu, tren pelemahan yen ikut mendorong penguatan bursa saham Tokyo.
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,39% atau 85,92 poin menjadi 21.897,85 di sesi awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix juga menguat 0,35% ke posisi 1.701,24, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks acuan Wall Street mengakhiri perdagangan hari Senin di zona hijau meskipun isu perang dagang masih membatasi pergerakan ke atas bursa Amerika Serikat (AS).
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,15% ke 24.307, 18, S&P 500 bertambah 0,3% menjadi 2.726,71, dan Nasdaq Composite melompat 0,8% ke posisi 7.567,69.
Indeks-indeks utama tersebut sempat turun tajam selama sesi perdagangan hari Senin karena makin cemasnya Wall Street akan perseteruan dagang antara AS dan rekan-rekan dagang utamanya, CNBC International melaporkan.
UE dikabarkan mengancam akan mengenakan tarif balasan senilai US$300 miliar (Rp 4.316 triliun) bila AS benar-benar menerapkan bea masuk bagi mobil-mobil Eropa, Financial Times melaporkan. Selain itu, Gedung Putih disebut-sebut sedang menyiapkan rancangan undang-undang yang akan membolehkannya mengenakan tarif secara sepihak tanpa persetujuan Kongres, tulis Axios.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,39% atau 85,92 poin menjadi 21.897,85 di sesi awal perdagangan. Sementara itu, indeks Topix juga menguat 0,35% ke posisi 1.701,24, AFP melaporkan.
Dini hari tadi, indeks-indeks acuan Wall Street mengakhiri perdagangan hari Senin di zona hijau meskipun isu perang dagang masih membatasi pergerakan ke atas bursa Amerika Serikat (AS).
Indeks-indeks utama tersebut sempat turun tajam selama sesi perdagangan hari Senin karena makin cemasnya Wall Street akan perseteruan dagang antara AS dan rekan-rekan dagang utamanya, CNBC International melaporkan.
UE dikabarkan mengancam akan mengenakan tarif balasan senilai US$300 miliar (Rp 4.316 triliun) bila AS benar-benar menerapkan bea masuk bagi mobil-mobil Eropa, Financial Times melaporkan. Selain itu, Gedung Putih disebut-sebut sedang menyiapkan rancangan undang-undang yang akan membolehkannya mengenakan tarif secara sepihak tanpa persetujuan Kongres, tulis Axios.
(prm) Next Article Damai Dagang Masih Jauh, Bursa Jepang Terkoreksi
Most Popular