Uni Eropa Siap Balas AS, Dow Jones Akan Anjlok 126 Poin

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
02 July 2018 20:32
Pelemahan bursa saham kawasan Asia akan menjalar ke Wall Street.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Pelemahan bursa saham kawasan Asia akan menjalar ke Wall Street. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan sebesar 126 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan turun masing-masing sebesar 12 dan 39 poin.

Kembali mencuatnya risiko perang dagang membuat investor terpaksa menghindari aset-aset berisiko seperti saham. Kini, Uni Eropa sudah ambil ancang-ancang untuk membela diri dari kebijakan proteksionis yang berpotensi diterapkan oleh AS.

Melansir CNBC International yang mengutip Financial Times, sebanyak US$ 300 miliar produk asal AS dapat dikenakan bea masuk baru jika AS tetap bersikeras menerapkan ancamannya untuk menaikkan bea masuk bagi mobil-mobil asal Eropa. Kini, pemimpin negara-negara Eropa dikabarkan semakin yakin bahwa Presiden Donald Trump akan menaikkan bea masuk bagi mobil pabrikan Uni Eropa.

Sebagai catatan, bea masuk yang menyasar produk senilai US$ 300 miliar tersebut merupakan yang terbesar yang pernah diumumkan oleh negara/blok manapun sejak perang dagang mulai berkecamuk pada Maret 2018 silam.

Jika kebijakan ini jadi diterapkan, dampak perang dagang bagi sektor riil akan kian terasa.

Belum lama ini, pabrikan motor asal AS Harley-Davidson mengumumkan rencananya untuk memindahkan produksi motor yang diekspor ke Uni Eropa, dari AS ke pabriknya di luar negeri, sebagai respon dari tarif yang dikenakan Uni Eropa.

Pabrikan motor besar tersebut memproyeksikan tarif balasan yang diterapkan oleh Uni Eropa akan meningkatkan biaya perusahaan sebesar US$ 90-100 juta per tahunnya. Dalam suratnya kepada regulator, perusahaan yang bermarkas di Wisconsin ini mengatakan bahwa tarif tersebut akan mengerek naik bea masuk atas motor asal AS menjadi 31%, dari yang sebelumnya 6% saja.

Pada hari ini,sejumlah data ekonomi penting akan diumumkan, seperti manufacturing PMI periode Juni versi Markit (pembacaan terakhir) dan ISM, serta pertumbuhan belanja di sektor konstruksi periode Mei.

Tak ada anggota FOMC yang dijadwalkan berbicara pada hari ini.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ank/roy) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular