
Bunga Acuan BI Sudah Naik, Kok Rupiah Masih Melemah?
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 July 2018 17:07

Dari dalam negeri, ternyata sentimen kenaikan suku bunga acuan tidak bertahan lama. Akhir pekan lalu, BI menaikkan suku bunga acuan 7 day reverse repo rate sebesar 50 basis poin ke 5,25%. Lebih tinggi ketimbang konsensus pasar yang memperkirakan kenaikan 25 basis poin menjadi 5%.
Namun ternyata prospek kenaikan suku bunga di AS lebih menarik perhatian investor. Arus modal pun lagi-lagi mengarah ke Negeri Paman Sam, yang terlihat dari perkasanya dolar AS.
Masuknya aliran dana ke AS terlihat dari penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah. Pada pukul 16:20 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 2,8309%. Turun dibandingkan akhir pekan lalu yaitu 2,851%. Penurunan yield berarti harga sedang naik, yang menandakan permintaan sedang ramai.
Sementara rupiah ditinggalkan arus modal sehingga bergerak melemah. Di pasar saham, jual bersih investor asing hari ini tercatat Rp 130,44 miliar.
(aji/aji)
Namun ternyata prospek kenaikan suku bunga di AS lebih menarik perhatian investor. Arus modal pun lagi-lagi mengarah ke Negeri Paman Sam, yang terlihat dari perkasanya dolar AS.
Masuknya aliran dana ke AS terlihat dari penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah. Pada pukul 16:20 WIB, yield obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun berada di 2,8309%. Turun dibandingkan akhir pekan lalu yaitu 2,851%. Penurunan yield berarti harga sedang naik, yang menandakan permintaan sedang ramai.
(aji/aji)
Next Page
Risiko Masih Bayangi Rupiah
Pages
Most Popular