Wall Street Akhiri Paruh Pertama 2018 dengan Penguatan

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
02 July 2018 06:28
Gejolak pasar memenuhi Wall Street di paruh pertama tahun ini.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham Amerika Serikat (AS) berhasil ditutup menguat pada sesi perdagangan terakhir untuk paruh pertama 2018 hari Jumat (29/6/2018). Namun, indeks-indeks acuan Wall Street masih membukukan pelemahan mingguan akibat sentimen pasar yang masih lesu karena kecemasan perang dagang global.

Dow Jones Industrial Average naik 55,36 poin atau 0,23% ke posisi 24.271,41 dengan penguatan kinerja saham Nike. S&P 500 bertambah 0,1% menjadi 2.718,37 didorong sektor energi yang melompat 0,7%. Nasdaq Composite juga menguat 0,1% ke level 7.510,3.

Saham Nike melonjak lebih dari 11% dan mencapai posisi tertinggi dalam sejarah setelah perusahaan melaporkan laba dan pendapatan kuartalan yang melampaui perkiraan, CNBC International melaporkan.

Dow Jones sempat menguat hingga 293,47 poin namun aksi jual saham-saham perbankan di sesi akhir perdagangan menjatuhkan indeks tersebut dari posisi tingginya. Saham-saham bank menguat hampir sepanjang hari setelah mengumumkan pembelian kembali saham (buyback) dan kenaikan dividen menyusul street test tahunan bank sentral AS, Federal Reserve.


Gejolak pasar memenuhi Wall Street di paruh pertama tahun ini. Indeks-indeks acuannya mencapai level tertinggi pada Januari sebelum kecemasan mengenai kenaikan suku bunga menjatuhkannya. Saham-saham pulih setelah emiten mencetak kinerja keuangan yang memuaskan dan ekonomi AS menunjukkan penguatan.

Namun, gejolak kembali mewarnai pasar setelah Presiden AS Donald Trump meruncingkan perseteruan dagang antara Negeri Paman Sam dengan beberapa negara rekan dagangnya.

S&P 500 menguat 1,7% sepanjang tahun ini sementara Dow Jones melemah 1,8% yang merupakan kinerja semester pertama terburuknya sejak 2010. Sementara itu, Nasdaq melompat 8,8%. Seluruh indeks menguat pada hari Jumat dan mengakhiri enam bulan pertama tahun ini dengan reli.

Namun, terlepas dari penguatan harian itu, Wall Street ditutup melemah secara mingguan akibat bea masuk AS dan China yang akan mulai diterapkan pekan ini.

Nasdaq anjlok 2,4% sepanjang pekan lalu sementara Dow Jones dan S&P 500 melemah masing-masing sebesar 1,3%.

Pemerintahan Trump akan mengenakan tarif terhadap produk China senilai US$34 miliar pada 6 Juli mendatang. Hal ini diperkirakan akan memicu serangan balasan dari China.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular