
Dolar Tembus Rp 14.400, Bos PLN: Beban Perusahaan Meningkat
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
30 June 2018 18:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan signifikan dolar AS terhadap mata uang Garuda yang menembus level Rp 14.400 dinilai memberikan peningkatan beban terhadap kinerja bisnis PT PLN (Persero).
"Iya, suka tidak suka ini jadi beban buat kami, tentu ada peningkatan beban, dan dapat menggerus keuntungan kami," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir kepada media saat dijumpai di sela acara halalbihalal di kediaman Menteri BUMN Rini M Soemarno, di Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Lebih lanjut, Sofyan mengatakan, dengan penguatan dolar AS ini, tentu saja pihaknya akan melakukan penyesuaian. Pasalnya, sebagian transaksi pembayaran perusahaan menggunakan mata uang negeri Paman Sam tersebut.
"Untuk jangka pendek satu tahun, kami memang sudah hedging, tapi untuk pinjaman-pinjaman lama kan masih berjalan dan perlu pembayaran," ujar mantan Direktur Utama BRI ini.
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan berapa besaran peningkatan bebab tersebut, sebab hal itu baru terlihat ketika perusahaan tutup buku keuangan di akhir tahun.
Pada perdagangan Jumat (29/6/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.325 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,42% dibandingkan penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Rupiah dibuka menguat 0,17%, tetapi sempat berbalik melemah tajam ke level Rp 14.410, dan kembali menguat kala Bank Indonesia (BI) mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga 50 bps diiringi pelonggaran LTV.
(roy) Next Article Rupiah Melemah di Level Terendah di Rp 14.930/US$
"Iya, suka tidak suka ini jadi beban buat kami, tentu ada peningkatan beban, dan dapat menggerus keuntungan kami," ujar Direktur Utama PLN Sofyan Basir kepada media saat dijumpai di sela acara halalbihalal di kediaman Menteri BUMN Rini M Soemarno, di Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan berapa besaran peningkatan bebab tersebut, sebab hal itu baru terlihat ketika perusahaan tutup buku keuangan di akhir tahun.
Pada perdagangan Jumat (29/6/2018), US$ 1 dibanderol Rp 14.325 kala penutupan pasar spot. Rupiah menguat 0,42% dibandingkan penutupan perdagangan di hari sebelumnya.
Rupiah dibuka menguat 0,17%, tetapi sempat berbalik melemah tajam ke level Rp 14.410, dan kembali menguat kala Bank Indonesia (BI) mengumumkan kebijakan kenaikan suku bunga 50 bps diiringi pelonggaran LTV.
(roy) Next Article Rupiah Melemah di Level Terendah di Rp 14.930/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular