
Setor Modal Rp 30-40 Miliar ke BUMN Fund, Rini: Keterlaluan!
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
28 June 2018 11:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Rini Soemarno menilai modal yang disetor untuk membentuk perusahaan PT Bandha Investasi Indonesia masih terlalu kecil.
"Waktu lihat presentasinya, terus terang, bapak-bapak investor, masa mulainya Rp 30-40 miliar, keterlaluan lah kalian. Malu saya. Seharusnya Rp 100 miliar lah minimal."
"Lalu targetnya di 2022 aset yang dimanajemen Rp 13 triliun, aduh US$ 1 miliar (Rp 14 triliun) saja gak sampe. 2022 itu maunya saya US$ 10 miliar (Rp 142 triliun) tahu enggak?" cetus Rini kepada media saat dijumpai dalam penandatanganan akta pendirian PT Bandha Investasi Indonesia.
Pernyataan tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Rini menuturkan, dengan aset BUMN yang sebesar Rp 7.200 triliun, dan 143 perusahaan, itu bukti kalau BUMN Indonesia itu besar.
"We are big country, we must think big. Kalau kita terus mikir kecil, kita kecil terus. Kita harus think big, but think big dengan profesionalisme, dengan tanggung jawab yang tinggi, dengan komitmen bahwa tujuan kita untuk besar adalah untuk bangsa Indonesia," tutur mantan Direktur PT Astra International Tbk ini.
Ia menuturkan, gini ratio Indonesia terbaik di Asia, sehingga menurutnya disparitas yang kaya miskin tidak begitu besar. Dengan BUMN yang aktivitasnya hampir di semua sektor maka, BUMN punya tanggung jawab untuk berpartisipasi tingkatkan ekonomi masyarakat.
"Itu harus kita yang lakukan, karena perusahaan swasta tidak punya UU untuk jadi agen pembangunan, swasta justru harus cari untung sebesar-besarnya. One day, Khazanah dan Temasek itu nothing. Kita sudah punya aset sampai Rp 7 ribu triliun. Ini untuk bangsa," tandas Rini.
(roy) Next Article Urgent! Butuh Dana Segar, Waskita Jual 3 Ruas Tol Tahun Ini
"Waktu lihat presentasinya, terus terang, bapak-bapak investor, masa mulainya Rp 30-40 miliar, keterlaluan lah kalian. Malu saya. Seharusnya Rp 100 miliar lah minimal."
Pernyataan tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Rini menuturkan, dengan aset BUMN yang sebesar Rp 7.200 triliun, dan 143 perusahaan, itu bukti kalau BUMN Indonesia itu besar.
"We are big country, we must think big. Kalau kita terus mikir kecil, kita kecil terus. Kita harus think big, but think big dengan profesionalisme, dengan tanggung jawab yang tinggi, dengan komitmen bahwa tujuan kita untuk besar adalah untuk bangsa Indonesia," tutur mantan Direktur PT Astra International Tbk ini.
Ia menuturkan, gini ratio Indonesia terbaik di Asia, sehingga menurutnya disparitas yang kaya miskin tidak begitu besar. Dengan BUMN yang aktivitasnya hampir di semua sektor maka, BUMN punya tanggung jawab untuk berpartisipasi tingkatkan ekonomi masyarakat.
"Itu harus kita yang lakukan, karena perusahaan swasta tidak punya UU untuk jadi agen pembangunan, swasta justru harus cari untung sebesar-besarnya. One day, Khazanah dan Temasek itu nothing. Kita sudah punya aset sampai Rp 7 ribu triliun. Ini untuk bangsa," tandas Rini.
(roy) Next Article Urgent! Butuh Dana Segar, Waskita Jual 3 Ruas Tol Tahun Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular